Seorang ketua Rukun Tetangga (RT) di Dusun Menjalin Tengah, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, digampar warganya sendiri. Ketua RT yang terlihat telah berusia baya itu digampar ketika hendak menyalurkan bantuan kepada korban banjir.
Adegan itu viral lewat sejumlah video yang beredar luas di media sosial baru-baru ini. Insiden tersebut diduga terjadi pada Jumat (24/1/2025) lalu.
Mulanya video memperlihatkan seorang warga berbaju jingga terlihat marah-marah kepada ketua RT itu. Sementara ketua RT berbaju biru dengan mengenakan topi tampak santai tengah menghisap rokoknya.
Ia tampak sembari memegangi sebuah perahu kecil berisi bahan bantuan untuk warga terdampak banjir. Namun, selanjutnya tanpa tedeng aling-aling warga itu tiba-tiba menggampar ketua RT.
Ketua RT tampak tidak reaktif terhadap pukulan itu. Sejumlah warga tampak ikut mengerumuni keduanya.
— kutilangku (@kutilangku43880) January 29, 2025
Kepala Desa Menjalin, Servasius menerangkan, insiden itu dipicu lantaran warga tidak terima bantuan yang diberikan kepada mereka terlalu sedikit. Sehingga salah satu di antara mereka meluapkan kekesalan dengan memukul ketua RT itu. Bantuan yang diberikan berupa enam bungkus mie instan dan satu kotak daging sapi instan.
“Saat itu relawan bersama Ketua RT membagikan bantuan berupa enam bungkus mie instan dan satu kotak daging sapi instan dari Basarnas dan BPBD Kabupaten Landak,” ujar Servasius kepada media pada Rabu (29/1/2025).
“Beberapa warga saat itu sedang ngumpul. Saat relawan membagikan bantuan, salah satu dari mereka merasa tersinggung dengan bantuan yang katanya hanya sedikit itu,” sambungnya.
Sebelumnya disebut tidak ada satu pun warga di Dusun Menjalin Tengah yang merasa keberatan dengan bantuan yang diberikan tersebut. Menurutnya hanya satu warga itu saja yang merasa keberatan dan berujung memukul korban.
“Saat ini bantuan yang masih belum dibagikan kami simpan di kantor desa, sambil menunggu bantuan dari lain agar nanti saat dibagikan ke warga lebih banyak,” katanya.
Banjir di Desa Menjalin merendam enam dusun dari total tujuh dusun di desa tersebut. Banjir itu disebabkan hujan deras di daerah hulu, di Kecamatan Menyuke, Landak.
Baca Juga:
Wali Kota Janjikan Hadiah Bagi yang Bisa Atasi Banjir di Makassar
Kondisi Pengungsi Gaza Semakin Buruk karena Musim Dingin dan Banjir