BPJS Kesehatan meluruskan kabar yang beredar bahwa mereka menggelar pelantikan pejabat secara sembunyi-sembunyi di DI Yogyakarta. Isu itu menjadi polemik di tengah publik lantaran acara itu disebut menelan anggaran hingga Rp1 miliar, di tengah isu gonjang-ganjing keuangan badan tersebut.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di Yogyakarta merupakan kegiatan Rapat Strategis Nasional yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Dia bilang, kegiatan ini penting bagi organisasi dan menentukan langkah BPJS Kesehatan mencapai target kinerja dalam pengelolaan Program JKN.
“Mengawali tahun tentu terdapat rencana-rencana strategis yang harus dikomunikasikan kepada jajaran pimpinan baik di lingkup Kantor Pusat, Kedeputian Wilayah Hingga Kantor Cabang BPJS Kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya, apa-apa saja yang ditargetkan di tahun 2025 dapat terlaksana dengan baik,” ujar Rizzky ketika dikonfirmasi Asumsi.co, Rabu (22/1/2025).
Rizzky menambahkan, selain ini melibatkan seluruh jajaran pimpinan BPJS Kesehatan mulai dari Direksi, Senior Leaders, hingga Kepala Cabang, kegiatan ini juga melibatkan jajaran Dewan Pengawas BPJS Kesehatan. Selanjutnya, untuk memastikan agar kegiatan ini dilaksanakan efektif dan efisien, dikedepankan kolaborasi melalui sinergi berbagai kegiatan.
”Kami pastikan bahwa kegiatan ini tidak menggunakan Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan,” tambah Rizzky.
Selain pembahasan strategi yang akan dilaksanakan BPJS Kesehatan tahun 2025, kegiatan ini juga dikolaborasikan dengan kegiatan lain seperti rencana strategi penerapan Governance Risk and Compliance, kegiatan Learning Council Meeting, serta CEO and Senior Leaders Strategic Discussion, Komite Inovasi dan lainnya.
Pada kegiatan tersebut, semula juga terdapat agenda selipan yaitu pelantikan pegawai yang dimutasi dan promosi secara HYBRID (sebagian besar online).
Namun mengingat padatnya agenda kegiatan, maka pelantikan tidak dilaksanakan dan seluruh pejabat yang mendapat penugasan dalam Surat Keputusan Direksi tetap melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku.
”Semua agenda tersebut dirancang untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas layanan BPJS Kesehatan. Kami tegaskan bahwa seluruh kegiatan ini dilaksanakan secara profesional, efektif, dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik,” katanya.
Sebelumnya, muncul kabar yang menyatakan BPJS menggelar pelantikan sejumlah pejabat secara sembunyi -sembunyi di DI Yogyakarta. Pelantikan ini disebut sampai menelan biaya Rp1 miliar.
Kabar ini pertama kali diungkapkan sebuah akun X anonim dengan alamat @dhemit_is_back, pada Rabu (22/1/2025).
Pelantikan dengan biaya jumbo ini mendapat sorotan masyarakat di tengah isu badan jaminan kesehatan itu akan bubar lantaran disebut menghadapi kesulitan keuangan. Pada November tahun lalu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan angka defisit tahun 2024 bahkan bisa mencapai hingga Rp20 triliun.
Akun itu juga menyebut bahwa suvenir alias tanda mata dalam acara itu mempunyai nominal senilai Rp900 ribu. Sementara jumlah peserta sebanyak 280 orang.
“Selamat dan sukses ya pelantikan pejabat @BPJSKesehatanRI hotel jln solo Jogja, tapi kenapa harus diam² dan dilarang ambil dokumentasi serta terkesan ditutupi ya?anggaran ± 1M buat 280 org peserta itu lumayan Lo.. Souvenir aja ± harga 900rb Ingat itu uang rakyat,” demikian tulis kabar itu.
Baca Juga:
Muncul Kabar Viral Pejabat BPJS Diduga Gelar Pelantikan Tersembunyi di Jogja Telan Rp1 M
Beredar Kabar BPJS Bakal Dihilangkan
Iuran Terlalu Murah, Menkes Akui BPJS Tak Bisa Tanggung Semua Biaya Pengobatan