Soal Reshuffle Kabinet, Prabowo Siap Singkirkan Menteri yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Presiden Prabowo Subianto/YT Sekretariat Presiden

Presiden Prabowo Subianto membuka suara mengenai isu reshuffle atau perombakan kabinet selepas 100 hari masa pemerintahannya.

Prabowo menegaskan dirinya tak ragu untuk menyingkirkan menteri yang tidak mau bekerja untuk rakyat.

“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,” ujar Prabowo kepada media di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Prabowo bilang, rakyat pada dasarnya menuntut pemerintah yang bersih. Sebab itu, dirinya juga ingin para ‘pembantu’ yang dapat bekerja sesuai dengan tuntutan rakyat.

“Jadi begini, kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain,” ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo juga mengancam akan menindak aparat negara yang berupaya menghalangi kebijakan pemerintah untuk membantu masyarakat.

Pernyataan itu terlontar di tengah gaduh isu kebijakan kontroversial Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Bahlil Lahadalia yang melarang pengecer menjual gas LPG 3 kilogram alias gas melon.

Sebelum dibatalkan Prabowo, kebijakan itu memicu kelangkaan gas di masyarakat. Sampai-sampai ada warga yang harus kehilangan nyawa gara-gara mengantre gas melon tersebut.

Baca Juga:

Usai Kontroversi Kebijakan Gas LPG, Prabowo Ancam Tindak Aparat yang Halangi Kebijakan untuk Rakyat

Pigai, Budi Arie, hingga Bahlil Didaulat Jadi ‘Menteri Terburuk’ Selama 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Survei Litbang Kompas 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: 80,9 Persen Publik Puas

Share: Soal Reshuffle Kabinet, Prabowo Siap Singkirkan Menteri yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat