Internasional

Korsel Minta Kim Jong Un Tinggalkan Nuklir

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Antara/KCNA via REUTERS/ama/djo

Yoon Suk Yeol menjabat sebagai presiden baru (Korea Selatan) Korsel per Selasa (10/5/2022). Ia bersumpah akan mengejar penyelesaian negosiasi program nuklir pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un.

Janji untuk Korut: Yoon juga menjanjikan sikap yang lebih keras terhadap Korut. Yoon juga menghindari kata-kata kasar selama pidato pelantikannya di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Korut sedang mempersiapkan uji coba bom nuklir pertamanya dalam hampir lima tahun.

Korut telah menolak tawaran serupa di masa lalu oleh para pemimpin Korsel yang menghubungkan insentif dengan kemajuan dalam denuklirisasinya. 

“Sementara program senjata nuklir Korut merupakan ancaman, tidak hanya untuk keamanan kami tetapi juga untuk Asia Timur Laut, pintu untuk dialog akan tetap terbuka sehingga kami dapat menyelesaikan ancaman ini secara damai,” ujar Yoon, dilansir dari AP News. 

Perkuat ekonomi Korut: Jika Korut benar-benar memulai proses untuk menyelesaikan denuklirisasi, kata dia, Korsel siap bekerja dengan masyarakat internasional untuk memperkuat ekonomi Korut dan meningkatkan kualitas hidup rakyatnya. 

Denuklirisasi Korut akan sangat berkontribusi untuk membawa perdamaian dan kemakmuran abadi di Semenanjung Korea dan sekitarnya. 

Kondisi Korut: Yoon menilai, pasar kerja di Korut yang memburuk dan kesenjangan yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin memicu krisis demokrasi. Ini dipicu ‘perselisihan internal’, serta penyebaran ‘anti-intelektualisme’ ketika orang kehilangan hak mereka, hingga rasa kebersamaan dan memiliki. 

Yoon menganggap program nuklir Korut yang maju merupakan tantangan keamanan yang menjengkelkan. Yoon berjanji untuk memperkuat aliansi militer 70 tahun Korsel dengan Amerika Serikat dan membangun kemampuan misilnya sendiri untuk menetralisir ancaman Korut. 

Aksi Korut: Peringatan Korut Dalam beberapa bulan terakhir, Korut telah meluncurkan uji coba serentetan rudal berkemampuan nuklir yang dapat menargetkan Korsel, Jepang, dan daratan Amerika Serikat.

Pyongyang tampaknya berusaha untuk mengganggu Korsel sembari memodernisasi persenjataan senjatanya dan menekan pemerintahan Biden untuk melonggarkan sanksi terhadap Korut. 

Pemimpin Korut Kim Jong Un baru-baru ini memperingatkan bahwa senjata nuklirnya tidak akan terbatas pada misi utama mereka untuk mencegah perang jika kepentingan nasionalnya terancam. 

Baca Juga:

Spekulasi Kim Yo-jong Jadi Penguasa Baru Korea Utara 

Protes ke Dunia Internasional, Kim Jong Un Gelar Lomba Tembak Meriam 

Korea Utara Melaporkan Suspek COVID-19 Pertamanya

Share: Korsel Minta Kim Jong Un Tinggalkan Nuklir