Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan, dari 45 ribu ekor sapi/lembu milik warga, 1.881 di antaranya positif terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Datanya ada ribuan ekor sapi milik masyarakat di 10 kecamatan diserang wabah PMK. Dampak dari penyakit ini rata-rata sapi mengalami gejala demam tinggi, mulut mengeluarkan air seperti bui, tidak mau makan hingga kuku terkelupas,” ujar Kepala Distanbunak Aceh Tamiang, Safuan, Senin (9/5/2022), dilansir dari Antara.
PMK di Aceh: Hingga saat ini, sudah ada 13 ekor sapi dilaporkan mati mengenaskan. Berdasarkan hasil uji laboratorium, kematian sapi-sapi tersebut karena wabah penyakit mulut dan kuku.
“Sapi yang tersebar di 10 kecamatan mengalami kondisi serupa. Dari 12 kecamatan hanya dua kecamatan yang belum kami data yaitu Tenggulun dan Tamiang Hulu. Bisa jadi jumlah sapi yang terjangkit PMK akan bertambah,” tutur Tamiang.
Salah seorang peternak sapi, Safruddin mengatakan, sebanyak 19 ekor sapinya serentak terkena wabah PMK dengan ciri-ciri lunglai dan berjalan pincang. Mulanya, gejala itu muncul diketahuinya menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H.
PMK di Jatim: Di Lumajang, Jawa Timur (Jatim), sejumlah sapi lumpuh secara tiba-tiba, sehingga diagnosa sementara bahwa hewan ternak tersebut terpapar PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani mengatakan, beberapa hewan ternak yang terkonfirmasi mengidap PMK di sejumlah wilayah.
“Terduga banyak ternak yang terkonfirmasi mengidap PMK terutama di daerah Kecamatan Pasirian, Kunir dan Tempeh, sehingga masing-masing Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) sudah bergerak untuk mengidentifikasi,” tutur Hairil.
Wabah PMK tidak hanya terjadi di Kabupaten Lumajang saja, melainkan juga tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Timur. Diketahui, wabah PMK juga terkonfirmasi terjadi di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto pada Kamis (5/5/2022).
Kasus pertama Jatim: Kasus pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK. Wabah PMK di Gresik tersebar pada lima kecamatan dan 22 desa.
Kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan. Sebanyak 102 ekor sapi potong terindikasi mengalami PMK yang tersebar pada tiga kecamatan dan enam desa.
Di hari sama, juga ditemukan kasus PMK di Sidoarjo yang menjangkit sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau pada 11 kecamatan dan 14 desa.
Sedangkan, kasus keempat terlaporkan pada 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto yang dilaporkan tercatat ada 148 ekor sapi potong. Kasus PMK di Kabupaten Mojokerto tersebar pada sembilan kecamatan dan 19 desa.
Baca Juga:
Ganjar Minta Warga Setop Makan Daging Anjing