Isu Terkini

Viral Sosialisasi ke Warga Pakai Bahasa China, Polwan Ini Buka Suara

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Rudi

Video yang memperlihatkan sosok polisi wanita (polwan) yang melakukan sosialisasi kepada warga, dengan menggunakan bahasa Mandarin viral menjadi perbincangan warganet.

Isi Video: Aksi polwan tersebut menjadi sorotan publik karena dianggap tidak nasionalis karena lebih memilih berbicara menggunakan bahasa asing terhadap warga setempat.

Dalam video yang dibagikan akun Twitter @presidendungu, terlihat polwan tersebut berbicara menggunakan pengeras suara, saat menyampaikan imbauan terhadap warga di kawasan pasar ikan.

Dalam video tersebut, ada pula tanggapan warga yang mengungkapkan kalau imbauan yang disampaikan polwan tersebut justru malah membuat warga lebih memahami hal yang disampaikan, meski menggunakan bahasa asing.

Diketahui bahwa polwan tersebut merupakan anggota dari Polres Singkawang. Hal tersebut diketahui berdasarkan keterangan cuitan yang akun membagikan video tersebut.

“Aparat POLRES SINGKAWANG sudah gunakan bahasa China. Apa harus begini nasib bangsa kita ini? Bukannya bahasa Nasional Indonesia malah diganti dengan *bahasa Mandarin*. Sud kacau negara ini atau sudah melupakan PESAN atau PENGAKUAN Sumpah Pemuda? Piye Pak,” tulis akun tersebut.\

Aparat POLRES SINGKAWANG sudah gunakan bahasa China, Apa harus begini nasib bangsa kita ini. bukannya bahasa Nasional Indonesia.. malah diganti dg *bahasa Mandarin*… Sdh kacau negara ini atau sudah melupakan PESAN atau PENGAKUAN Sumpah Pemuda.?. Piye Pa ? pic.twitter.com/wPgTdBe3Ya

— Presidendungu (@presidendungu) January 11, 2022

Sosok Polwan: Belakangan, diketahui kalau polwan yang berbicara bahasa China itu bernama Bripka Mernawati. Ia bertugas di Bagian Administrasi Satbinmas Polres Singkawang.

Mengutip Antara, ia mengatakan kalau bahasa yang digunakannya adalah bahasa Kek, yakni bahasa yang digunakan etnis Tionghoa tetentu yang banyak tinggal di wilayah tugasnya.

Mernawati mengaku sudah lama fasih berbicara bahasa Kek. Sebab, dirinya memiliki keturunan etnsi Tionghoa dari ibunya. Bahasa ini, sering digunakannya saat akan memberikan arahan atau sosialisasi kepada warga.

“Saya sebenarnya dari kecil sudah tau bahasa Kek (Tionghoa), karena memang ibu saya orang Tionghoa dan bapak saya Jawa,” ujar polwan kelahiran tahun 1985 ini.

Alasan Pakai Bahasa Kek: Adapun sosialisasi yang disampaikannya dalam video adalah mengingatkan agar bersedia divaksinasi demi menyukseskan program pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Terutama yang sudah lanjut usia mengerti dan paham dengan imbauan yang disampaikan. Hasilnya mereka sangat antusias mengikuti vaksinasi yang digelar Polres Singkawang dalam empat hari ini. Saya berharap capaian vaksinasi bisa meningkat di Singkawang,” ungkapnya.

Ia mengamini, cukup banyak orang tua dari kalangan Tionghoa yang kurang mengerti dengan bahasa Indonesia. Malah mereka mengerti dengan bahasa Kek yang disampaikan. Pasalnya, kata dia di Singkawang mayoritas orang Tionghoa,

“Sehingga sewaktu sosialisasi saya coba menggunakan bahasa Kek dan tak disangka banyak dari mereka yang datang ke Mapolres untuk mengikuti vaksinasi,” ucapnya.

Sasaran Sosialisasi: Alih-alih bakal lebih banyak berbicara bahasa Indonesia nantinya, ia justru akan lebih sering melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa Kek, khususnya kepada masyarakat Tionghoa yang berada di pinggiran kota. Menurutnya, hal ini lebih efektif.

Dirinya mengaku tak mau ambil pusing soal kontriversi di media sosial karena aksinya ini. Ia akan lebih mengambil sisi positifnya yakni mempermudah konunikasinya dengan orang tua dari kalangan Tionghoa yang tidak mengerti bahasa Indonesia.

“Selama ini, sasaran sosialisasi baru sebatas di tengah kota, seperti Pssar Turi, Jalan Sama-Sama dan Jalan Raya Sakok. Ke depan akan kita sasar ke daerah-daerah pelosok yang memang banyak warga Tionghoanya,” ungkapnya.

Vaksinasi Meningkat: Sementara itu, Kasat Binmas Polres Singkawang Iptu Supiyanto mengatakan masyarakat Singkawang heterogen yang secara kebetulan mayoritas masyarakat Tionghoa.

Maka, hal inilah yang menjadi alasan Mernawatk melakukan sosialisasi menggunakan bahasa Kek  di tempat-tempat yang mayoritas di huni warga Tionghoa. Tujuannya untuk menggugah orang-orang tua dari kalangan Tionghoa agar mau mengikuti vaksinasi.

Ia mengklaim, terjadi peningkatan sewaktu dilakukan vaksinasi. Bahkan, orang yang tidak bisa datang, pihaknya berikan layanan antarjemput secara gratis.

“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan dengan inovasi ini bisa mempercepat capaian target vaksinasi di Kota Singkawang,” pungkasnya.

Baca Juga

Share: Viral Sosialisasi ke Warga Pakai Bahasa China, Polwan Ini Buka Suara