Keuangan

Tips Mencari Rumah Pertama Untuk Milenial

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Pexels

Generasi milenial perlu mulai memikirkan rencana membeli rumah untuk masa depan. Namun, mahalnya harga properti saat ini tak jarang membuat generasi yang berada di rentang usia 24 sampai 39 tahun minder duluan untuk berandai-andai memiliki rumah.

Padahal, generasi milenial yang saat ini berada di rentang usia produktif justru dinilai memiliki kemampuan fisik yang mumpuni untuk bekerja dan mengumpulkan pundi uang untuk membeli rumah.

Oleh sebab itu, dalam merencanakan membeli hunian pribadi, penting bagi generasi milenial untuk memperhatikan hal-hal berikut ini agar berada di langkah perencanaan yang tepat.

Karakteristik Properti: Iko dari e-commerce properti Pinhome mengatakan, langkah pertama yang perlu diperhatikan milenial adalah penting bagi mereka untuk memperhatikan karakteristik dari properti primer dan sekunder yang dibidik untuk dimiliki.

Keduanya menang memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, sesuai dengan kebutuhan pembelinya. Adapun properti primer memiliki keunggulan desain lebih modern karena umumnya, properti ini merupakan bangunan baru.

“Pembayaran untuk rumah ini juga memiliki lebih banyak opsi dan administrasi yang lebih mudah untuk diurus dibandingkan rumah sekunder,” katanya.

Pembiayaan dan Kesiapan Huni: Meski demikian, rumah primer juga memiliki kekurangan lainnya, seperti belum tentu langsung bisa dihuni karena statusnya yang masih dalam pembangunan. “Harga yang ditawarkan juga biasanya relatif mahal, kecuali properti tersebut masih dalam tahap konsep,” lanjutnya.

Sementara itu, properti sekunder memiliki keunggulan dari segi siap untuk dihuni dan cenderung memiliki harga yang lebih murah. Sebab, penentuan harganya dihitung berdasarkan luas bangunan atau tanah.

Penawaran harga rumah sekunder, menurutnya juga lebih fleksibel. Dari segi lokasi, properti ini juga biasanya relatif strategis, menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pembeli.

Akan tetapi, kekurangannya lebih kepada opsi pembiayaan yang ditawarkan. “Untuk pembelian properti sekunder ini terbatas dan mungkin juga membutuhkan renovasi, tergantung kondisi bangunan ketika dibeli,” ucapnya.

Biaya Administrasi: Selain itu, penting untuk mengetahui kebutuhan finansial yang harus disiapkan saat proses pembelian rumah. Bukan cuma soal biaya pembelian rumah, penting untuk diingat bahwa ada biaya lain yang mengikutinya.

“Beberapa biaya untuk kebutuhan administrasi lainnya, baik saat pembelian maupun setelah pembelian rumah,” kata Iko.

Biaya Lain: Biaya pembelian rumah, lanjut dia biasanya mencakup down payment alias uang muka, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Biaya Akta Jual Beli (AJB) dan balik nama, serta biaya KPR.

Pada pembelian rumah sekunder juga ada biaya tambahan, yaitu biaya notaris dan biaya appraisal. Biaya setelah pembelian biasanya meliputi biaya pengisian perabotan dan biaya pemeliharaan.

“Pada rumah sekunder mungkin ada biaya lain yang harus dikeluarkan seperti biaya renovasi,” tandasnya.

Baca Juga

Share: Tips Mencari Rumah Pertama Untuk Milenial