General

Pembelajaran Tatap Muka Penuh Guna Cegah Putus Sekolah

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri mengatakan seluruh pihak yang terlibat segera mempercepat penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.

Kenapa itu perlu: Melansir Antara, Jumeri menjelaskan upaya ini untuk menghindari dampak penurunan hasil belajar atau ketertinggalan anak-anak akibat pandemi COVID-19 hingga saat ini.

Menurutnya, selain urgensi tentang itu, pandemi juga dapat mengakibatkan ancaman putus sekolah, pernikahan dini, kekerasan anak dalam rumah tangga, dan penurunan daya saing anak-anak.

Putus sekolah akibat kejenuhan: Jumeri mencatat terdapat banyak anak yang putus sekolah. Selain itu, jumlah peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurun lantaran banyak orang tua yang menunda atau tidak menyekolahkan anaknya.

Pasalnya, pandemi juga menyebabkan kejenuhan berlebih pada anak-anak. Jumeri menyarankan anak-anak untuk diajak berolahraga sebagai upaya menyehatkan fisik dan mental mereka.

Perlu asupan nutrisi: Anak-anak juga perlu asupan nutrisi yang cukup untuk mendapatkan manfaat, yakni meningkatkan energi, kinerja otak, suasana hati, mencegah berbagai penyakit, dan penurunan berat badan.

Ia mengatakan makanan yang bisa disajikan, yakni sayuran, daging, telur, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan laut. Terutama, anak-anak perlu minum susu sebagai kebutuhan utamanya.

Menerapkan protokol kesehatan: Jumeri juga mengingatkan untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas serta interaksi. (zal)

Baca Juga:

Share: Pembelajaran Tatap Muka Penuh Guna Cegah Putus Sekolah