Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palangkaraya menyatakan proyek food estate kebun singkong yang digagas Kementerian Pertahanan berpotensi membuat banjir semakin meluas.
Diketahui, proyek food estate itu membuka lahan di wilayah Gunung Mas, Kalimantan Tengah seluas 634 hektare.
Banjir Imbas Food Estate: LBH Palangkaraya mencatat bahwa wilayah yang terdampak banjir semakin meluas dari tahun ke tahun.
Berpotensi semakin meluas jika proyek food estate yang digagas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus dilanjutkan.
“Dampak yang akan terjadi dengan adanya pembukaan hutan untuk food estate kebun singkong di Kabupaten Gunung Mas sangat beresiko tinggi untuk memperluas wilayah banjir,” mengutip siaran pers LBH Palangkaraya.
Riwayat Banjir: Berdasarkan catatan LBH Palangkaraya, banjir melanda wilayah Kecamatan Sepang pada 2017 lalu. Sedikitnya 829 kepala keluarga terdampak.
Pada 2019, wilayah banjir meluas menjadi delapan kecamatan, antara lain Kecamatan Kurun, Mihing Raya, Sepang, Tewah, Rungan Hulu, Rungan Barat, dan Kecamatan Kahayan Hulu Utara.
Jumlah wilayah yang terendam banjir pada 2020 kembali bertambah menjadi sembilan kecamatan.
Kemudian pada tahun ini, bertambah lagi jadi 12 kecamatan yang terendam. Kurang lebih 13.638 jiwa terdampak banjir.
Pembukaan Lahan: Pada 10 Maret 2021, Menhan Prabowo Subianto meninjau lokasi proyek food estate di Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Gunung Mas.
Rencana lahan yang akan dibuka kurang lebih satu juta hektare. Untuk tahun 2021, direncanakan pembukaan lahan seluas 30 ribu hektare, yang mana 634 hektare sudah diolah dan 32 hektare telah ditanami singkong.
Kemudian sejak 14 November lalu, ada pula proyek land clearing, pembukaan lahan, serta pembangunan barak dan kantor.
Setop Food Estate: LBH Palangkaraya lalu meminta agar Presiden Jokowi menghentikan proyek strategis nasional food estate kebun singkong di Kabupaten Gunung Mas karena berpotensi membuat banjir semakin meluas.
LBH Palangkaraya juga menuntut pemerintah untuk memulihkan kondisi lingkungan yang telah rusak akibat pembukaan lahan guna menunjang proyek food estate.
Sejauh ini belum ada pernyataan dari Kementerian Pertahanan mengenai kaitan antara proyek food estate dengan banjir di Kalimantan Tengah.
Baca juga:
Ibu Kota Baru Dihantui Ancaman Banjir Kalimantan
Puluhan Ribu Jiwa Masih Mengungsi Imbas Banjir di Sintang
Salah Tata Ruang, Banjir Kabupaten Sintang Tak Kunjung Surut