Perubahan iklim yang memicu terjadinya kenaikan air laut mengancam Benua Asia terendam laut. Diprediksi kenaikan air laut ke depan akan mencapai dua meter karena perubahan iklim yang semakin tak terkendali.
Perilaku manusia: Laporan Environmental Research Letters menyebutkan, emisi karbon dioksida yang disebabkan oleh perilaku manusia bakal bertahan di atmosfer bumi selama bertahun-tahun.
Peneliti utama laporan yang merupakan kepala ilmuwan dari Climate Central, Ben Strauss menyebutkan saat ini tingkat air pasang diperkirakan akan meningkat karena karbon dioksida yang berada di atmosfer karena aktivitas manusia.
Indonesia terancam: Asia, kata Strauss merupakan benua yang negara-negaranya paling banyak memicu terjadinya peningkatan emisi karbon, serta terancam tenggelam air laut. Adapun negara-negara Asia yang terancam tenggelam laut diantaranya Bangladesh, Vietnam, China, India hingga Indonesia.
Es mencair: Seperti dilaporkan The Hindu, kenaikan air laut di sekitar Asia saat ini mencapai setengah meter sampai dengan dua kali lipatnya. Kenaikan air laut, juga diprediksi tak akan pernah berhenti bahkan sampai tahun 2100.
“Lapisan es yang mencair, panas bumi yang ada di laut hingga membuat air memanas jadi penyebabnya,” ucap Strauss
Peningkatan suhu bumi: Melansir AFP, Ben Strauss pun mengungkapkan kalau konsentrasi emisi karbon di dunia saat ini 50 persen lebih tinggi daripada tahun 1800. Peningkatan suhu Bumi saat ini bahkan tercatat mencapai 1,1 derajat Celcius.
Kenaikan air laut disebut sebagai fenomena yang tak terelakkan sebagai efek jangka panjang perubahan iklim. Namun tak diketahui kapan peristiwa ini terjadi. Hal inilah yang dikhawatirkan bisa menyebabkan separuh atau seluruh Asia terancam menjadi samudra.
Baca Juga:
Seluk Beluk COP26, Perannya dalam Mengatasi Perubahan Iklim Dunia
Hati-hati! La Nina Diprediksi Ancam Ketahanan Pangan Indonesia