Jokowi Bicara Krisis: Semua Teori Ekonomi Sulit Dipakai
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap bahwa kondisi ekonomi saat ini membuat berbagai macam teori ekonomi sulit diterapkan untuk mengatasi dampak resesi.
Teori ekonomi mental: Jokowi melihat, berbagai teori ekonomi standar sudah tak manjur digunakan untuk menangkal krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 serta perang Rusia-Ukraina.
“Teori-teori standar, semuanya sudah sulit untuk kita pakai lagi karena semuanya keluar tidak berdasarkan pakem-pakem yang ada,” kata Jokowi pada acara Outlook Ekonomi Indonesia 2023 yang disiarkan secara daring, Rabu (21/12/2022).
Soal lockdown: Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang dilalui Indonesia. Di mana kala itu kasus harian Covid-19 mencapai 56 ribu kasus akibat varian Delta dari India.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sebagian besar menteri di kabinetnya menyarankan supaya pemerintah mengambil langkah karantina wilayah total atau lockdown saat kasus itu melonjak. Jokowi menyebut sekitar 80 persen menterinya menganjurkan langkah demikian.
“Masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain saat ini,” katanya.
Hentikan PPKM: Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengungkapkan potensi bahwa pemerintah bakal menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun ini. Sebab kasus harian Covid-19 hanya berada di angka 1.200 kasus.
“Mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM. Perjalanan seperti itu harus kita ingat, betapa sangat sulitnya,” katanya.
Baca Juga:
Jokowi Curhat: Menteri Ada Masalah Menghadap, Nyanyi-nyanyi Tak Ngajak
Sri Mulyani Bicara Anggaran Rumah Pemberian Negara untuk Jokowi
