Internasional

Usai Bentrokan Bersenjata, Sekolah Hingga Perkantoran di Lebanon Tutup

Irfan — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi. Foto: Antara

Sekolah, bank, hingga perkantoran pemerintah di seluruh Lebanon ditutup pada Jumat (15/10/2021), usai pertempuran bersenjata terjadi pada Kamis (14/10/2021). Melibatkan sejumlah milisi, pertempuran sipil ini menewaskan enam orang dan meneror penduduk Beirut, ibu kota Lebanon, tempat pertempuran terjadi.

Hari Berkabung: Mengutip AP, pemerintah menyerukan hari berkabung setelah bentrokan. Namun, bagi Lebanon, pertempuran sipil ini mengkhawatirkan. Mengingat mereka telah mengalami masa panjang perang saudara yang membuat negara itu ambruk sejak 1975 sampai dekade 1990.

Pertempuran senjata juga mengingatkan momok kembalinya kekerasan sektarian di negara yang telah berjuang melalui salah satu krisis ekonomi terburuk di dunia dalam 150 tahun terakhir.

Sebab: Pertempuran di Beirut diketahui pecah setelah dua partai utama berhaluan Syiah, melakukan aksi unjuk rasa menyerukan pencopotan hakim utama yang menyelidiki ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun lalu. Banyak dari para pengunjuk rasa ini yang menenteng senjata. Kendati demikian, tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan pertama.

Baku Tembak: Konfrontasi dengan cepat berubah menjadi baku tembak di sepanjang bekas garis depan perang saudara yang memisahkan wilayah Beirut menjadi dua. Barat dan Timur.

Dalam laporan AP, saat baku tembak terjadi, kota tersebut ricuh selama berjam-jam. Ambulans bergegas untuk mengambil korban. Karena terjadi di tengah kota, tembakan juga dilaporkan menembus kaca beberapa apartemen dan membuat siswa yang sedang belajar harus dievakuasi.

Korban Tewas: Informasi dari kelompok Hezbollah–salah satu dari dua faksi Syiah yang terlibat–, serangan dimulai oleh penembak jitu yang mengarah demonstran Syiah. Akibat tembakan itu, sejumlah demonstran tewas. Dua di antaranya anggota Hezbollah. Hezbollah lantas menuding milisi Kristen sayap kanan lah yang ada di balik para penembak jitu ini.

Dijaga ketat: Saat ini, wilayah Tayouneh yang jadi titik api bentrok masih dijaga oleh tentara bersenjata dengan kawat berduri yang dipasang di sekitar wilayah itu. Sementara warga sekitar mulai membersihkan kerusakan pasca-bentrokan.

Dampak: Ketegangan atas ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun lalu, berdampak pada banyak masalah Lebanon. Termasuk keruntuhan mata uang, hiperinflasi, melonjaknya kemiskinan, dan krisis energi yang menyebabkan pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Catatan: Penyelidikan berpusat pada ratusan ton amonium nitrat yang disimpan secara tidak benar di gudang pelabuhan yang diledakkan pada 4 Agustus 2020. Ledakan itu menewaskan sedikitnya 215 orang, melukai ribuan orang, dan menghancurkan bagian-bagian lingkungan terdekat.

Itu adalah salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah, dan semakin menghancurkan negara yang sudah dilanda perpecahan politik dan kesengsaraan keuangan.

Baca Juga: 

Perseteruan Taliban-ISIS, Bom Meledak Berulang Kali di Afghanistan

Bagaimana Amonium Nitrat Bisa Menjadi Ledakan di Beirut, Lebanon?

Dampak Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon

Share: Usai Bentrokan Bersenjata, Sekolah Hingga Perkantoran di Lebanon Tutup