Isu Terkini

Dampak Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Ledakan besar terjadi di Beirut, ibu kota Lebanon, pada Selasa (4/8/20) pukul 18.07 sore waktu setempat. Media sosial dipenuhi video rekamannya dengan berbagai angle ledakan yang menunjukkan gumpalan asap merah-coklat seperti jamur.

Hingga saat ini, berdasarkan laporan berbagai media internasional, jumlah korban jiwa akibat insiden tersebut mencapai 78 orang. Selain itu, setidaknya ada 4.000 orang mengalami luka-luka. Salah satu korban meninggal dalam tragedi itu adalah Sekretaris Jenderal partai politik Kataeb, Nizar Najarian. Sementara itu, Kepala Perusahaan Listrik Negara Kamal Hayek dalam kondisi kritis.

Menurut Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab, ledakan itu mungkin disebabkan oleh lebih dari 2.750 ton amonium nitrat yang disita dan disimpan  dalam gudang di pelabuhan selama kurang lebih enam tahun. Bangunan-bangunan di sekitar pusat insiden pun rata dengan tanah.

New York Times, Selasa (4/8), mengabarkan bahwa Rumah Sakit St. George di Beirut Tengah mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga terpaksa ditutup. Rumah sakit itu berada tidak jauh dari pusat ledakan. Pihak rumah sakit bahkan terpaksa mengirimkan pasiennya ke fasilitas lain. Ada puluhan pasien dan pengunjung mengalami luka-luka akibat dihantam puing-puing ledakan yang jatuh dan serpihan kaca yang beterbangan. Sebagian pasien yang terluka adalah anak-anak penderita kanker.

“Setiap lantai rumah sakit rusak. Saya tidak pernah melihat ini, bahkan selama perang. Ini bencana,” kata Kepala Hematologi dan Onkologi Anak RS St. George Dr. Peter Noun.

Selain itu, Rumah Sakit Bikhazi Medical Group juga mengalami kerusakan parah. “Banyak kaca pecah, dan pintu masuk rumah sakit benar-benar hancur,” kata Direktur rumah sakit Rima Azar. Ia juga menyebut langit-langit rumah sakit jatuh menimpa beberapa pasien. Menurutnya, ledakan tersebut begitu mengerikan. Setelah ledakan, segalanya terguncang.

Ledakan itu juga menimbulkan kerusakan besar pada Istana Baabda, kediaman resmi presiden Lebanon. Bangunan itu berjarak sekitar 1 mil (1,6 kilometer) dari lokasi ledakan. Banyak situs penting lain seperti masjid, gereja, dan universitas terdekat juga terdampak.

Menurut European-Mediterranean Seismological Center (EMSC), ledakan yang mengguncang Beirut bahkan terasa hingga ke Siprus, pulau yang berjarak sekitar 240 kilometer dari Lebanon.

We felt this in Cyprus. Unbelievable https://t.co/6ro4bnUbNc— Emilia Papadopoulos (@emiliapaps) August 4, 2020

Share: Dampak Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon