Isu Terkini

DPR Minta Kapolri Tegur Kadiv Humas Polri soal Gas Air Mata Kanjuruhan

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Laily Rahmawaty/pri.

Anggota Komisi III DPR RI Santoso meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegur Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo yang mengeluarkan pernyataan penyebab korban tewas tragedi Kanjuruhan karena kekurangan oksigen.

“Kapolri harus menegur Kadiv Humas Polri yang mengeluarkan statement melukai perasaan masyarakat,” ucapnya, Selasa (11/10/2022), dilansir dari Antara.

Pembenaran: Menurut Santoso, pernyataan tersebut seakan-akan memberi pembenaran atas penggunaan gas air mata ketika mengamankan laga sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam.

“Semua publik tahu bahwa kematian itu diawali dari ditembakkannya gas air mata ke arah (tribun) penonton yang menimbulkan kepanikan,” ujar Santoso.

Ia menganggap, pernyataan Kadiv Humas Polri terkait gas air mata tidak mengakibatkan kematian dalam tragedi Kanjuruhan itu kurang tepat.

“Itu akan menimbulkan pro-kontra (pertentangan) di tengah masyarakat yang sedang berduka atas tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan,” tutur Santoso.

Tak sebabkan kematian: Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, penggunaan gas air mata dapat menimbulkan iritasi mata, sesak nafas, dan gangguan pada kulit. Akan tetapi, belum ada jurnal ilmiah yang menyebutkan gas air mata sebabkan fatalitas atau kematian seseorang.

“Kalau misalnya terjadi iritasi pada pernafasan, sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah menyebutkan bahwa ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia,” ucapnya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Senin (10/10/2022).

Saat berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang bersama Forkopimda Jawa Timur usai tragedi Kanjuruhan, kata dia, tidak ada satu pun dokter spesialis (paru, penyakit dalam, THT, dan mata) yang menyatakan penyebab korban meninggal dunia adalah gas air mata.

“Penyebab kematian adalah kekurangan oksigen karena terjadi desak-desakan, terinjak-injak, bertumpuk-tumpukkan, mengakibatkan kekurangan oksigen di pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini jatuh korban cukup banyak, jadi perlu saya sampaikan seperti itu,” ucapnya.

Baca Juga:

Fakta Terkini Tembakan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan

Korban Gas Air Mata Kanjuruhan Butuh Sebulan Sembuh, Belum Tentu Bisa Normal

Gas Air Mata Kadaluwarsa di Kanjuruhan Bikin Mata Korban Menghitam

Share: DPR Minta Kapolri Tegur Kadiv Humas Polri soal Gas Air Mata Kanjuruhan