Kesehatan

Studi: Jalan Kaki 2 menit Setelah Makan Turunkan Risiko Diabetes

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Pexels

Tujuh studi yang dilakukan para peneliti di University of
Limerick di Irlandia menunjukkan bahwa berjalan kaki selama dua menit setelah
makan dapat membantu menurunkan gula darah dan mengurangi risiko terkena
diabetes tipe 2.

Dalam lima dari tujuh penelitian, responden tidak memiliki
riwayat pradiabetes atau diabetes tipe 2. Sementara dua penelitian lain
mengamati orang dengan diabetes dan tanpa diabetes.

Dikutip Antara dari Healthline, hasil tinjauan menyarankan
waktu terbaik untuk berjalan kaki dilakukan 60 menit hingga 90 menit setelah
makan. Pada waktu tersebut kadar gula darah biasanya memuncak.

Para peneliti mengatakan bahkan hanya beberapa menit
berjalan lambat dengan intensitas ringan sudah cukup untuk membuat penurunan
kadar gula darah bagi responden penelitian.

Secara signifikan, berjalan setelah makan dikaitkan dengan
kenaikan dan penurunan kadar gula darah secara bertahap daripada duduk atau
bahkan berdiri.

Mengomentari studi tersebut, ahli psikologi olahraga Dr.
Haley Perlus menjelaskan bahwa berjalan dan berdiri secara positif dapat
mempengaruhi metabolisme glukosa.

“Glukosa dilepaskan ke aliran darah setelah makan dan
menghasilkan lonjakan kecil kadar gula darah. Sementara lonjakan gula kecil
tidak abnormal, menjaga kadar gula sangat penting dalam mengelola
diabetes,” kata Perlus kepada Healthline.

Otot akan aktif ketika seseorang berjalan dan otot akan
menyerap kelebihan glukosa yang ditemukan dalam aliran darah. Aliran darah yang
lebih baik sangat penting untuk otot, anggota tubuh, dan organ sehingga
menghasilkan sistem vaskular yang lebih sehat, jelas Perlus.

Ia menambahkan bahwa jalan kaki setelah makan malam juga
dapat melepaskan serotonin, yang membantu tidur lebih nyenyak, nafsu makan
lebih teratur, meningkatkan pola pikir positif, dan meningkatkan daya ingat.

Sementara itu, pelatih atletik bersertifikat Amber Kivett
memiliki kekhawatiran tentang keterbatasan studi yang justru bisa menimbulkan
masalah bagi orang-orang tertentu, misalnya orang dengan obesitas yang
menderita rasa sakit saat berjalan.

Terlepas dari keterbatasan studi, Kivett mengatakan bahwa
berjalan setelah makan memiliki banyak manfaat lain yang perlu diketahui.

Manfaat lain, menurut Kivett, mencakup keseimbangan fungsi
penyerapan pada usus, mengoptimalkan sistem limfatik, pelepasan “hormon
bahagia”, hingga mengurangi timbulnya inflamasi dengan menurunkan hormon
stres.

“Entah apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi,
diabetes, atau Anda seorang individu yang ‘sehat’ atau atletis, menikmati jalan
kaki singkat dengan intensitas ringan setelah makan akan meningkatkan kesehatan
secara keseluruhan,” katanya.

Baca Juga

Share: Studi: Jalan Kaki 2 menit Setelah Makan Turunkan Risiko Diabetes