Kesehatan

Mengenal Vanilla Sex, Hubungan Seks Penuh Romantisme dan Kelembutan

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Bagi sebagian orang, seks semestinya tidak selalu keras, cepat, intens, atau kasar. Tetapi, terkadang seks lebih nikmat jika dilakukan dengan lambat, lembut, dan sangat santai, atau biasanya disebut Vanilla sex. 

Tak menyakiti pasangan: Dilansir dari Bishuk, Vanilla sex perlu lebih melibatkan saling memberi dan menerima kesenangan berupa berciuman, masturbasi, hingga seks oral. 

Vanilla sex bisa sebabkan perasaan yang cukup intens (orgasme) tanpa harus menyakiti pasangan, seperti menampar, mencengkram, meludah, mencekik, menarik rambut, menggigit, mengekang, atau pun menghina. Namun, hanya dengan berpelukan, berbicara satu sama lain, hingga menatapnya dengan lembut. 

Vanilla sex tidak membosankan dan menggairahkan jika dilakukan dengan benar. Berhubungan seks dengan tempo lambat dan lembut lebih memungkinkan membuat pasangan melakukannya dengan perasaan suka sama suka (romantis). Meski, semua jenis seks tentunya membutuhkan persetujuan sebagai kunci mutlak. 

Stereotipe pria: Banyak pria sedikit khawatir melakukan Vanilla sex karena itu bertentangan dengan stereotipe tentang bagaimana pria ‘seharusnya’. Pria kerap digambarkan sebagai keras, dominan, serta mengendalikan diri sendiri dan orang lain. Akan tetapi, tidak ada salahnya pria bersikap lembut, santai, dan suka diemong. 

Kenikmatan: Vanilla sex memberi ruang bernapas dan mengendurkan jantung, sehingga bisa lebih bersemangat di kemudian hari. Vanilla sex yang santai bisa mengurangi stress. Jika tubuh dalam mode reaksi atau panik, maka vasokongesti (klitoris yang berdenyut atau relaksasi vagina) tidak terjadi. 

Vanilla sex bisa menjadi pilihan bagus karena kunci menikmati hubungan seks adalah mendapatkan getaran yang tepat, mengetahui apa yang akan terjadi, dan menikmati momen tersebut. Maka, pasangan perlu belajar bagaimana berkomunikasi dan menciptakan ruang yang tepat untuk seks menjadi konsensual.

Karena Vanilla sex lebih lambat dan santai, maka lebih mudah berkomunikasi untuk memastikan setiap yang dilakukan suka sama suka. Jeda dan keheningan yang canggung jauh lebih baik daripada melanjutkan.

Baca Juga:

Pemkot Jakarta Barat Temukan Prostitusi Berkedok Kedai Kopi 

Mengapa Laki-laki Harus Sunat? 

Pegiat Hukum Surati Jokowi, Minta ‘Bilik Bercinta’ Tersedia di Seluruh Lapas 

Share: Mengenal Vanilla Sex, Hubungan Seks Penuh Romantisme dan Kelembutan