Internasional

Kronologi Kerusuhan di Swedia Imbas Demostrasi Bakar Alquran

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Sebanyak empat petugas polisi Swedia dan seorang warga
terluka dalam unjuk rasa untuk menandingi kelompok ekstrimis sayap kanan yang
akan membakar al-Qur’an di Kota Orebro, Swedia, Jumat (15/4/2022). Mereka
terluka ketika pengunjuk rasa melempar batu.

Kerusuhan di Orebro: Di sisi lain, pengunjuk rasa juga
membakar empat mobil polisi dan merobohkan pagar anti huru hara.

Unjuk rasa yang diorganisir pemimpin garis keras partai
politik sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan itu telah mengantongi izin polisi.
Polisi membubarkan unjuk rasa untuk menenangkan situasi. Di malam hari,
mayoritas pengunjuk rasa telah meninggalkan daerah itu.

Kerusuhan di Linkoping: Sebelumnya, Kamis (14/4/2022),
sebanyak tiga petugas polisi dibawa ke rumah sakit setelah kerusuhan pecah di
Kota Linkoping di pantai timur Swedia – lokasi unjuk rasa, termasuk pembakaran
al-Qur’an direncanakan. Sebanyak dua orang ditangkap dalam unjuk rasa itu.

“Kita hidup dalam masyarakat demokratis dan salah satu tugas
terpenting polisi adalah memastikan bahwa orang dapat menggunakan hak mereka
yang dilindungi secara konstitusional untuk berdemonstrasi dan mengekspresikan
pendapat mereka,” ujar Kepala Polisi Nasional Swedia Anders Thornberg, Jumat
(15/4/2022) pagi, dilansir dari Aljazeera.

Menurut Anders, polisi tidak bisa memilih siapa yang berhak.
Akan tetapi, harus selalu turun tangan jika terjadi pelanggaran.

Rekam Jejak: Diketahui, semimpin sayap kanan Paludan secara
teratur menjadi pusat insiden dalam beberapa tahun terakhir. Pada November
2020, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi.

Sebanyak lima aktivis lainnya ditangkap di Belgia tidak lama
setelah itu. Paludan dituduh berniat “menyebarkan kebencian” dengan
membakar Alquran di Brussel.

Baca Juga

Share: Kronologi Kerusuhan di Swedia Imbas Demostrasi Bakar Alquran