Ribuan buruh yang menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta pada Senin (7/2/2022) mulai membubarkan diri sejak pukul 13.35. Ribuan buruh tampak berjalan kaki untuk meninggalkan lokasi aksi.
Sebagian massa berjalan kaki ke arah Pal Merah Jakarta Barat, sedangkan massa lainnya meninggalkan lokasi aksi menuju arah Senayan, termasuk buruh yang memarkirkan kendaraan di depan gedung parlemen.
Walau begitu, mobil komando tempat “sound system” masih terparkir di depan Gedung DPR/MPR RI.
Kondisi lalu lintas: Diberitakan Antara, kondisi arus lalu lintas kendaraan di Jalan Gatot Subroto yang sebelumnya sempat tersendat saat aksi berlangsung, mulai kembali normal. Sebelumnya petugas sempat menutup jalan tersebut akibat buruh yang memenuhi tiga lajur pada jalan itu.
Berlangsung kondusif: Aksi demonstrasi sendiri berlangsung kondusif. Selama demonstrasi berlangsung, petugas kepolisian mengamankan aksi buruh dengan penjagaan yang bersifat humanis. Sekitar 100 personel polisi lalu lintas diterjunkan Polda Metro Jaya untuk mengamankan jalannya demonstrasi.
Adapun para buruh yang melancarkan aksi juga menerapkan protokol kesehatan dan berjaga jarak selama beraksi.
Empat agenda tuntutan: Seperti diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi ribuan buruh di Jabodetabek tersebut menuntut empat agenda, yakni menolak omnibus law (cipta kerja), mendukung ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold), revisi UU KPK, dan mendukung Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Baca Juga:
Tolak Omnibus Law, Massa Buruh Mulai Datangi Kawasan DPR