Isu Terkini

Momen Satpol PP Kaget Lihat Ada Mobil di Rumah Pengemis

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
ANTARA/HO

Sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas
Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, dibuat kaget
saat menyambangi rumah keluarga pengemis di Sampit karena terdapat sepeda motor
dan sebuah mobil di halaman rumah.

“Walaupun bukan mobil baru, tapi tetap saja itu bukan
barang murah. Juga ada sepeda motor baru. Mereka juga mengenakan perhiasan emas
dan handphone android. Kehidupan mereka tidak menggambarkan orang tidak mampu
yang terpaksa meminta-minta,” kata Kepala Satpol PP Kotawaringin Timur
Marjuki melalui Kepala Penegakan Perundang-undangan Daerah, Sugeng Riyanto di
Sampit, Sabtu (29/1/2022) seperti dilansir Antara.

Razia: Sugeng mengatakan, Dinas Sosial yang didampingi
Satpol PP kembali menertibkan gelandangan dan pengemis di Sampit pada Kamis
(27/1) malam. Hasilnya, sembilan orang terjaring razia dan dijemput yang
semuanya masih terkait keluarga.

Lima orang di antaranya bahkan saudara kandung dan umumnya
masih di bawah umur, sedangkan empat orang lainnya adalah kerabat orangtua
mereka.

Warga Seruyan: Mereka diketahui merupakan warga asal
Kabupaten Seruyan yang datang ke Sampit menyewa sebuah rumah di Kecamatan
Mentawa Baru Ketapang. Keluarga dengan 12 anak ini dulunya juga pernah
terjaring razia gelandangan dan pengemis hingga dipulangkan, namun mereka
kemudian kembali ke Sampit.

Ibu anak-anak itu dulunya meminta-minta, sedangkan sang ayah
bekerja sebagai buruh. Ibu dari 12 bersaudara itu memang tidak lagi menjadi
pengemis, namun kini anak-anak mereka yang menjadi peminta-minta.

Dapat Ratusan Ribu Per Hari: Anak-anak yang masih kecil keluyuran
hingga malam hari untuk mengamen maupun meminta-minta. Mereka beralasan bisa
mendapatkan uang dengan mudah hingga ratusan ribu rupiah per hari.

Saat petugas Satpol PP mengamankan perlengkapan mengamen dan
meminta-minta, anak-anak di bawah umur itu hanya tersenyum. Hal itu lantaran
mereka yakin hanya dalam beberapa hari mereka sudah bisa mendapatkan uang untuk
membeli kembali peralatan mengamen seperti okulele dan lainnya.

Manfaatkan Iba Warga: Saat terjaring penertiban, anak-anak
itu bersama kakak perempuan mereka yang berusia 17 tahun. Kondisi ini sangat
memprihatinkan karena anak-anak tersebut memilih menjadi pengamen maupun
peminta-minta karena merasa bisa dengan sangat mudah mendapatkan banyak uang
dengan memanfaatkan iba dari warga Sampit.

“Untuk penanganannya, Dinas Sosial yang berwenang. Kami
hanya mendampingi saat penertiban,” kata Sugeng.

Sementara itu, Dinas Sosial memberi pembinaan kepada
pengemis maupun pengamen tersebut. Penanganannya juga kembali dikoordinasikan
dengan Dinas Sosial daerah asal. (JP)

Baca Juga

Share: Momen Satpol PP Kaget Lihat Ada Mobil di Rumah Pengemis