Greenpeace Indonesia siap meladeni tantangan debat terbuka dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tantangan debat yakni seputar informasi kehutanan dan deforestasi di Indonesia.
Siap Debat: Lewat Twitter, Greenpeace Indonesia tak keberatan dengan tantangan debat yang dilayangkan KLHK.
Menurutnya itu perlu agar publik bisa mendengar data-data terkait deforestasi serta dampaknya di Indonesia.
“Siap terima tantangan debat terbuka dari @KementerianLHK demi keterbukaan data dan informasi kehutanan dan juga demi masa depan perlindungan hutan Indonesia,” mengutip akun @GreenpeaceID.
Data Deforestasi: Lewat siaran pers, Greenpeace Indonesia menyatakan bahwa luas lahan deforestasi mencapai 2,13 juta hektare dalam lima tahun terakhir. Greenpeace mendapat data itu dari pemerintah.
Jumlah luas lahan itu setara dengan setengah luas deforestasi yang terjadi sepanjang 2003-2014, yakni 4,19 hektare.
Dengan kata lain, pemerintahan Presiden Jokowi hanya butuh waktu 5 tahun untuk mencapai separuh luas lahan deforestasi selama 12 tahun.
Greenpeace menegaskan, merujuk data tersebut, pemerintah seharusnya tidak mengklaim ada penurunan deforestasi. Naif jika menganggap itu sebagai prestasi.
Tantangan: Greenpeace menyampaikan sikap demikian merespons pernyataan Dirjen Planologi Kehutanan, KLHK, Ruandha Agus Sugardiman.
Dalam pemberitaan detik.com, Ruandha menyebut deforestasi di Indonesia menurun drastis.
“Bapak presiden menyampaikan, deforestasi kita tahun 2019 tahun 2020 ini sebesar 115 ribu hektare. Apakah salah bapak presiden menyatakan ini terendah selama 20 tahun terakhir ini?” kata dia.
“Intinya kalau saya meminta Greenpeace harus melihat data itu dengan objektif, dengan analisa yang benar sehingga masyarakat mendapat pembelajaran, mendapat informasi yang benar dan tepat,” sambungnya.
Baca juga:
Menteri LHK: Pembangunan Besar-besaran Era Jokowi Tak Boleh Berhenti Atas Nama Deforestasi
Wamenlu RI: Tidak Ada Terminologi Nol Deforestasi 2030
Riset Sebut Jutaan Hektare Lahan Hutan Akan Hilang Imbas Proyek Trans Papua