Bisnis

Sempat Tersendat, Proyek Kereta Cepat Akhirnya Terima Penyertaan Modal Negara

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah menerima persetujuan dari pemerintah terkait Penyertaan Modal Negara (PMN), serta komitmen pendanaan dari China Development Bank (CBD).

Akui Tersendat: Dikutip dari Antara, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi mengakui selama pandemi COVID-19, jalannya proyek kereta cepat ini tersendat.

Masuknya investasi pemerintah melalui PMN kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku pemimpin konsorsium kereta cepat Jakarta-Bandung, menurutnya menjadi angin segar. “Bisa mempercepat penyelesaian pengerjaan proyek setelah sempat tersendat akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.

Nilai Pembiayaan: Dwiyana menjelaskan, struktur pembiayaan KCJB sebesar 75 persen dari nilai proyek dibiayai oleh CDB, serta 25 persen dibiayai dari ekuitas konsorsium. Adapun dari 25 persen dari ekuitas tersebut, 60 persennya berasal dari PT KAI (Persero).

Hal ini, lanjut dia karena PT KAI sebagai pemegang konsorsium menjadi pemegang saham mayoritas. Adapun pendanaan dari konsorsium Indonesia ini sekitar 15 persen dari proyek “Sisanya sebesar 85 persen dibiayai dari ekuitas dan pinjaman pihak China, tanpa adanya jaminan dari Pemerintah Indonesia,” jelas dia.

Alokasi Pemerintah: Lebih lanjut, Dwiyana menyebut PMN yang akan dialokasikan pemerintah untuk saat ini sebesar Rp3,4 triliun. Alokasinya, digunakan untuk pembayaran base equity capital atau kewajiban modal dasar dari konsorsium.

Sementara itu, ia mengatakan pinjaman CBD nilainya diperkirakan mencapai 4,55 miliar dolar AS atau setara Rp64,9 triliun.

Progres Proyek: Poyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, diakuinya saat ini sudah mencapai progres lebih dari 79 persen Rangkaian keretanya sudah memasuki tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang di Qingdao, China.

Adapun sistem manajemen mutu produksi rangkaian transportasi yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, telah terstandardisasi internasional ISO 9001.

Catatan: Sebagai informasi, kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek yang dibangun melalui kerja sama Indonesia dengan China yang pengerjaannya memanfaatkan teknologi tinggi.

Rencananya, kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan terintegrasi dengan moda transportasi di setiap wilayah termasuk dengan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta.

Baca Juga

Share: Sempat Tersendat, Proyek Kereta Cepat Akhirnya Terima Penyertaan Modal Negara