Covid-19

Survey UI: Kuliah Bauran Lebih Banyak Diminati daripada Tatap Muka

M. Ashari — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Chris Montgomery

Mayoritas dosen dan mahasiswa yang menjadi responden survey di Universitas Indonesia lebih memilih metode belajar bauran – atau metode belajar antara luring dan daring (blended learning) – untuk diterapkan pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022, yang berlangsung pada Juli tahun ini. Adapun metode belajar tatap muka paling sedikit dipilih oleh responden.

Pilihan cara belajar itu dapat diketahui dari hasil survey tentang kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan UI. Survey itu dilakukan terhadap 20.533 responden per 15 April 2021. Dari survey yang dipublikasikan pada Senin (19/4/2021) itu, disebutkan bahwa dari total responden, sebanyak 18.923 orang di antaranya adalah mahasiswa, sedangkan 1.610 orang di antaranya adalah dosen dari 14 Fakultas, Sekolah Ilmu Lingkungan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global serta Program Pendidikan Vokasi yang ada di UI.

Baca juga: Nadiem Pastikan Sekolah Tatap Muka, Vaksinasi Murid Gimana? 

Secara rinci, hasil survei menunjukkan bahwa 9.083 (48%) mahasiswa memilih KBM bauran. Lalu, sebanyak 5.298 (28%) mahasiswa memilih KBM daring penuh, sedangkan pembelajaran tatap muka penuh menjadi opsi yang paling sedikit dipilih, yaitu hanya 4.542 (24%) mahasiswa.

Adapun dari survei terhadap para dosen UI, dari 1.610 responden yang mengisi, 982 responden (61%) memilih blended-learning, kemudian pembelajaran daring penuh sebanyak 483 responden (30%), sedangkan pembelajaran tatap muka penuh hanya dipilih oleh sisanya (9%).



Para sivitas akademika UI yang menjadi responden tersebut berharap agar persiapan sudah dilakukan dengan memperhatikan aspek penegakan protokol kesehatan yang ketat, melakukan vaksinasi terhadap dosen, vaksinasi tenaga kependidikan, dan vaksinasi mahasiswa, yang dilaksanakan secara berkala. Selain itu, para responden juga berharap agar kuliah tatap muka hanya dilakukan pada mata kuliah yang sangat memerlukan interaksi langsung, seperti kuliah lapangan dan praktikum.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Abdul Haris mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan kebijakan sebaik mungkin seandainya UI menerapkan pembelajaran bauran pada semester mendatang, kecuali untuk kegiatan yang sangat memerlukan interaksi langsung.  “Perlu ada rencana yang matang terkait penyusunan jadwal perkuliahan, pengaturan kapasitas ruang kelas, laboratorium, dan asrama, serta mekanisme pengawasan aktivitas dosen dan mahasiswa,” ujar Haris dalam keterangannya.

Haris menambahkan, persiapan kini tengah dilakukan untuk pembelajaran di Semester Gasal. Persiapan itu termasuk vaksinasi terhadap dosen dan tenaga pendidik. Menurutnya, bila vaksinasi terhadap dosen dan tenaga pendidik selesai, maka vaksinasi untuk mahasiswa yang direncanakan berikutnya.

Baca juga: Nadiem Ingin Pembelajaran Tatap Muka Disegerakan, Tapi Kesiapannya Masih Dikeluhkan 

Dari survei tersebut juga diketahui bahwa 80% dosen dan 17% mahasiswa UI telah divaksinasi. “Prinsipnya, kami ingin menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh sivitas akademika selama berkegiatan di kampus,” ujar Haris.

Sebelumnya, Surat Keputusan Bersama Empat Menteri (SKB 4 Menteri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 telah diumumkan pada 30 Maret 2021. Salah satu poin yang digarisbawahi dalam SKB itu adalah mengenai akselerasi vaksinasi sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan pada pertengahan tahun 2021 ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, setelah pendidik dan tenaga kependidikan divaksinasi dengan tuntas, maka setiap pihak yang terkait dengan proses belajar-mengajar wajib untuk menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas.

”Kementerian Kesehatan mendorong agar di akhir bulan Juni sampai dengan Juli, semua guru, dosen, dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengatakan, vaksinasi Covid-19 telah diberikan kepada mahasiswa sejak tahap 1 pemberian vaksinasi, yakni kepada mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani praktik pendidikan di RS Rujukan Covid-19.

Terkait persiapan pembelajaran tatap muka, ia menuturkan bahwa sejak Januari 2021, pimpinan perguruan tinggi dapat mengizinkan perkuliahan tatap muka sesuai protokol kesehatan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri yang terbit pada tahun 2020. ”SKB Empat menteri yang telah diumumkan pada November 2020 menyebutkan, bahwa pimpinan perguruan tinggi dapat mengizinkan aktivitas mahasiswa di kampus jika memenuhi protokol kesehatan dan kebijakan Dirjen Dikti,” tutur Nizam dalam keterangannya, Minggu (7/3/2021).

“Sebelum hadirnya vaksinasi nasional Covid-19, pimpinan satuan pendidikan telah didorong untuk mengakselerasi pembelajaran tatpa muka sesuai kondisi satuan pendidikan dan dengan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya. 

Ia mengharapkan tidak ada mispersepsi terkait waktunya kampus maupun sekolah dapat dibuka kembali secara terbatas. “Dengan demikian, vaksinasi Covid-19 ini dapat mengakselerasi persiapan pembelajaran tatap muka di lingkungan pendidikan tinggi. Saya berharap seluruh warga pendidikan tinggi dapat bersabar dan terus mendukung program vaksinasi ini,” ujarnya. 

Share: Survey UI: Kuliah Bauran Lebih Banyak Diminati daripada Tatap Muka