Ukraina telah mengidentifikasi lebih dari 600 warga Rusia
yang disangka melakukan kejahatan perang, dan sekitar 80 di antaranya telah
mulai diadili, kata Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova, Selasa (31/5).
Daftar tersangka itu mencakup “petinggi militer,
politikus dan agen propaganda Rusia”, katanya dalam konferensi pers di Den
Haag, Belanda, seperti dilansir Antara.
Venediktova mengatakan Estonia, Latvia, dan Slovakia telah
memutuskan untuk bergabung dengan tim investigasi internasional di Ukraina.
Tim tersebut awalnya dibentuk oleh Ukraina, Lithuania, dan
Polandia pada Maret untuk melakukan pertukaran informasi dan investigasi atas
dugaan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan.
Mereka bekerja bersama Mahkamah Pidana Internasional (ICC),
yang memulai penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina pada awal
Maret.
Jaksa ICC Karim Khan telah mengerahkan tim beranggotakan 42
penyidik, pakar forensik, dan personel pendukung ke Ukraina.
Dia mengatakan pada Selasa bahwa ICC sedang mengusahakan
pembukaan kantor di Kiev untuk mendukung penyelidikan.
Venediktova mengatakan dukungan internasional sangat penting
bagi Ukraina untuk menyelidiki semua kemungkinan kejahatan perang.
“Kita harus mengumpulkan dan melindungi semua hal
dengan cara yang benar. Bukti-bukti harus bisa diterima di pengadilan mana
pun,” katanya.
Rusia membantah telah menarget warga sipil ataupun terlibat
dalam kejahatan perang selama melancarkan agresi, yang mereka sebut sebagai
“operasi militer khusus” di Ukraina.
Baca Juga