Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik lima penjabat gubernur sejumlah daerah pada Kamis (12/5/2022).
Pelantikan kelima penjabat gubernur itu digelar di Ruang Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Jalan Merdeka Utara No. 7, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, yang juga disiarkan secara daring.
Pelantikan kelima penjabat tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 50/P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Penjabat Gubernur yang ditekan pada 9 Mei kemarin di Jakarta. Keputusan itu berlaku mulai 12 Mei 2022.
Pelantikan para penjabat gubernur diresmikan dengan pembacaan sumpah jabatan dengan kepercayaan masing-masing yang dibimbing oleh Tito. Adapun lima penjabat tersebut masing-masing adalah:
1. Al Muktabar sebagai Penjabat Gubernur Banten
Al Muktabar sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Banten. Ia menggantikan Wahidin Halim yang telah habis masa jabatannya.
2. Ridwan Djamaluddin sebagai Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
Pengganti Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan itu sejak 2020 hingga saat ini menjabat sebagai Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.
Ia tercatat juga pernah menjadi orang kepercayaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Ridwan menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi, Infrastruktur, dan Transportasi Kemenko Marves pada 2015 hingga 2020.
Di 2010, Ridwan menduduki jabatan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya alam di Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).
3. Hamka Hendra Noer sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo
Hamka Hendra Noer sebagai penjabat Gubernur Gorontalo merupakan putra daerah asli provinsi itu. Dia tercatat sebagai Staf Ahli Bidang Budaya Sportivitas Menteri Keolahragaan RI yang resmi menjabat sejak 1 Maret 2021.
Hamka Hendra Noer juga tercatat terlibat cukup aktif dalam gerakan kepemudaan. Di mana dia diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manado Sulawesi Utara.
Kariernya dalam organisasi di Jakarta juga tak bisa dipandang sebelah mata.Di Ibu Kota, Hamka Hendra Noer pernah menjadi seorang aktivis dalam perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo, yang tergabung dalam organisasi Panitia Pembentukan Provinsi P3G.
Hamka Hendra Noer pernah membentuk Kaukus Jakarta dengan maksud mengumpulkan pemikiran tokoh-tokoh Gorontalo di Jakarta dalam memajukan daerahnya.
4. Akmal Malik sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat
Akmal Malik merupakan anak buah Tito yang mana selain penjabat gubernur, Akmal juga merupakan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda Kemendagri). Akmal menggantikan Gubernur Sulawesi Barat Muhammad Ali Baal Masdar yang masa jabatannya telah habis.
Pejabat kelahiran Pulau Punjung, Dharmasraya, Sumatera Barat, 16 Maret 1970 itu tercatat menempuh pendidikan sarjananya di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Sementara gelar magister didapatnya dari Universitas Indonesia (UI).
Dia mulai bergabung dengan Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri sejak 2014 di Subbag Kepegawaian pada Bagian Perundang-Undangan dan Kepegawaian Sekretaris Ditjen Otonomi Daerah.
Akmal sempat menjadi sekretaris Ditjen Otonomi Daerah selama 2018-2019. Dia juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Otonomi Daerah. Jabatan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri definitif dimulainya sejak 9 September 2019.
5. Komjen (Purn) Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat.
Paulus Waterpauw merupakan merupakan seorang Purnawirawan Polri, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Putra asli Papua kelahiran 25 Oktober 1963 itu lulusan Akpol 1987 dan merupakan eks Kapolda Papua Barat pada 2014, dan dua kali menjabat sebagai Kapolda Papua pada 2015 serta 2019.
Baca Juga:
Halal Bihalal Kemendagri di Metaverse Mirip Bocah Main Minecraft