Paus Bela Kebebasan Pers, Hormati Jurnalis Gugur saat Liputan

Paus Fransiskus mengungkap bahwa ia berada di barisan orang yang membela kebebasan pers. Ia mengaku memberikan penghormatan kepada jurnalis yang gugur atau dipenjara karena menjalankan tugas. 

Bela kebebasan pers: Ia menyanjung awak media yang berani melaporkan luka kemanusiaan. Hal itu ia ungkap di hadapan ribuan orang dalam pidato mingguan di Alun-alun St.Peter, Vatikan. Paus mencatat bahwa 3 Mei menjadi Hari Kebebasan Pers Dunia. 

“Saya mempersembahkan penghargaan kepada para awak media yang membayar langsung untuk hak ini,” katanya dikutip Antara. 

Ungkap data: Ungkapan itu ia sampaikan sambil mengutip statistik bahwa 47 jurnalis gugur dan lebih dari 350 lainnya dibui tahun lalu. Namun, Paus tidak memberikan sumber statistiknya. 

“Terkhusus terima kasih bagi mereka, yang dengan berani, memberitakan kepada kita tentang luka kemanusiaan,” kata Paus. 

Pada April, Paus memberikan penghargaan kepada para wartawan yang gugur selagi meliput perang Rusia-Ukraina. Ia mengatakan dirinya berharap Tuhan akan membalas mereka karena telah melayani kebaikan bersama. 

Data dunia: Organisasi perlindungan wartawan Commitee to Protect Journalists mengatakan bahwa pihaknya memastikan sedikitnya tujuh jurnalis gugur saat meliput perang di Ukraina. 

Komite yang bermarkas di New Yor itu mengatakan masih menyelidiki apakah ada jurnalis-jurnalis lain yang terbunuh karena tugas mereka. Reporters Without Borders, yang berbasis di Paris, menyebutkan telah mencatat sejumlah serangan langsung yang menargetkan jurnalis –yang memakai pita lengan bertuliskan “Pers”– di Ukraina. 

Diketahui, organisasi perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang mendukung Hari Kebebasan Pers Dunia, UNESCO, awal tahun ini mengatakan bahwa 55 jurnalis dan pekerja media gugur sepanjang 2021.

Baca Juga:

​Nasib Akun Donald Trump Usai Elon Musk Beli Twitter 

Jurnalis di Kupang Dianiaya saat Liputan 

Perjalanan Politik Rhoma Irama Sampai Kembali Berlabuh ke Golkar​