Isu Terkini

Perjalanan Politik Rhoma Irama Sampai Kembali Berlabuh ke Golkar

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Zarqoni maksum/pras.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengonfirmasikan bahwa Rhoma Irama telah kembali ke Partai Golkar. Rhoma Irama dikenal sebagai pedangdut yang dekat dengan dunia politik.

“Senior kita, Kiai Haji Rhoma Irama adalah kader Golkar. Sempat hijrah ke sana ke mari sebelum akhirnya kembali ke Partai Golkar,” kata Airlangga, seperti dikutip lewat Antara pada Selasa (26/4/2022). 

1997 ke Golkar: Penyanyi dangdut legendaris berjulukan Si Raja Dangdut itu tercatat pernah aktif menjadi juru kampanye Golkar menjelang Pemilu 1997. Sebelumnya pada pertengahan 1996, nama Rhoma sempat muncul di daftar calon legislatif sementara untuk Golkar. 

Awal ke PPP: Keputusan ini tentu saja mengejutkan para pendukungnya mengingat jauh sebelum itu pedangdut kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Desember 1946 tersebut sempat menjadi juru kampanye untuk PPP di 1977. Kendati saat itu hanya sebagai simpatisan, sumbangsih Rhoma mampu mendongkrak suara PPP di Jakarta sampai mengalahkan Golkar yang didukung Orde Baru. 

Sejumlah pendukungnya di PPP bahkan sempat memaki Si Raja Dangdut itu bahkan membakar posternya karena keputusannya berlabuh ke Golkar. 

Apalagi jauh sebelum itu, dirinya juga sering mendapatkan ancaman karena lagu-lagunya kerap mengkritisi pemerintah Orde Baru. Akibat itu, Rhoma juga sempat dilarang tampil di stasiun TV milik pemerintah, TVRI. 

Lagu berjudul ‘Hak Asasi Manusia’ ditafsirkan sebagai sebuah kritikan terhadap Orde Baru di tahun 1980. Dekade 1970-1980, Rhoma juga tercatat beberapa kali hampir dibunuh. 

2008 kembali PPP: Lama tak terdengar kabar karier politiknya, di 2008, di bawah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Rhoma kembali bergabung dengan PPP. Ia masuk PPP lagi berbarengan dengan Kiai Haji Zainuddin MZ yang sebelumnya juga sempat berlabuh ke Golkar, dan Noer Muhammad Iskandar SQ dan Fadil Hasan. 

2013 niat Nyapres: Di 2013, namanya masuk dalam bakal calon legislatif dari PKB. Jelang Pemilu 2014, nama Rhoma muncul sebagai salah satu kandidat calon presiden dari PKB. Bahkan baliho besar memampang wajahnya. Dalam baliho itu Rhoma tengah menunggang kuda. Baliho-baliho tersebut terpasang di sejumlah titik di Jakarta pada November 2013. 

Daya tarik dan para penggemar Kesatria Bergitar itu menjadi salah satu alasan dia dianggap pantas menjadi capres dari PKB. Rhoma pun menyatakan kesiapannya untuk menjadi capres. Pernyataan itu dilontarkan Rhoma dalam majelis taklim Al Habib Ali Al Habsyi di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (11/11/2013). Meskipun banyak yang menganggap niat Rhoma itu terlalu dini. 

Namun, belum sampai ke tahap pendaftaran, Rhoma ditinggalkan di tengah jalan. Belakangan, PKB melabuhkan dukungannya ke Joko Widodo atau Jokowi untuk jadi capres pada Pilpres 2014. Namun begitu, Rhoma tak lantas mendukung Jokowi dia malah kemudian jadi pendukung Prabowo Subianto, rival Jokowi kala itu. 

Sebetulnya setahun sebelumnya, Rhoma Irama telah menyatakan kesiapan untuk maju dalam Pilpres 2014 saat diwawancarai oleh jurnalis Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa pada 28 November 2012. 

2015 dirikan partai: Setahun usai Pilpres, tepatnya pada 14 Oktober 2015, Si Raja Dangdut itu mendirikan sendiri bernama Partai Idaman. Dalam partai itu, Rhoma memimpin sebagai ketua umum. Namun, sayang Partai Idaman dinyatakan tidak memenuhi syarat kelolosan untuk mengikuti Pemilu 2019. 

2018 gabung PAN: Rhoma Irama sempat bergabung di Partai Amanat Nasional (PAN) pada Mei 2018. Waketum PAN Viva Yoga Mauladi kala itu menyebut bahwa Bang Haji, sapaan Rhoma Irama memiliki kesamaan pandangan dalam mengeja politik dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. 

Dukung Prabowo: Kemudian, di akhir tahun, tepatnya di Oktober 2018, Rhoma dan para pendukungnya menyatakan mendukung kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 melawan pasangan Jokowi dengan Kiai Maruf Amin. 

Di April ini, Rhoma memilih kembali ke partai berlambang Pohon Beringin itu. Kembalinya Rhoma ke Golkar disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka puasa dengan PPK Kosgoro 1957, Senin (25/4/2022). 

Baca Juga:

Jokowi Tegaskan Tidak Ada Penundaan Pemilu: Sudah Jelas, Tanggalnya 14 Februari 2024 

Pakar Bongkar Big Data Pendukung Penundaan Pemilu 

Luhut dan BEM UI Debat soal Big Data Penundaan Pemilu

Share: Perjalanan Politik Rhoma Irama Sampai Kembali Berlabuh ke Golkar