Aksi Elon Musk membeli Twittet mendapat respons dari para pejabat Gedung Putih. Mereka khawatir bos Tesla itu akan menangguhkan pelarangan akun eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Apalagi Trump kerap melempar pujian ke Elon Musk.
Kekhawatiran Gedung Putih: Pejabat Gedung Putih hingga ahli strategi Demokrat khawatir dengan pengambilalihan Twitter senilai 44 miliar USD atau setara dengan Rp 634 Triliun oleh Elon Musk akan mempengaruhi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Kubu Joe Biden juga khawatir Elon Musk mengizinkan politikus Republik lainnya untuk kembali ke Twitter.
“Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan,” ujar Musk dalam sebuah pernyataan yang termasuk dalam siaran pers yang mengumumkan kesepakatan itu.
Pilpres 2024: Kubu Joe Biden khawatir menjelang Pilpres 2024 akan banyak informasi salah muncul di Twitter di bawah kepemimpinan Musk.
“Sekarang, Trump akan menggunakan Twitter untuk melakukan lebih banyak kerusakan untuk mendapatkan kembali kekuasaan pada tahun 2022 dan 2024 sementara Elon Musk tidak memberikan indikasi bahwa dia akan melakukan apa pun untuk menghentikannya,” ujar ahli strategi veteran Demokrat Mary Anne Marsh, dilansir dari CNBC.
Twitter larang Trump: Trump dan orang-orang terdekatnya terus mengklaim, Pilpres 2020 telah dicurangi. Padahal, pejabat dari Demokrat dan Republik, termasuk mantan jaksa agung Trump, Bill Barr, menyatakan, kecurangan pemilih yang meluas tidak ada dan Biden memenangkan pemilu secara adil.
Trump kemudian dianggap menyebarkan informasi palsu dan menghasut para pendukungnya sehingga berbuat kerusuhan pada 6 Januari 2021 di Capitol Hill. Akibat hal itu, Twitter menutup secara permanen akun Trump.
Trump puji Musk: Donald Trump beberapa kali memuji Elon Musk secara terbuka. Pendiri perusahaan roket SpaceX itu memang kerap mendapat pujian dari mulut Trump. Pada Januari 2020, Trump memuji Elon Musk itu dalam sebuah wawancara dengan jurnalis CNBC, Joe Kernen, di World Economic Forum di Davos, Swiss.
Ia mengatakan Elon merupakan seorang jenius yang berada di peringkat yang sama dengan orang-orang seperti Thomas Edison.
“Dia adalah salah satu dari jenius hebat kita dan kita harus melindunginya,” kata Trump tentang Elon Musk ketika membahas perusahaan pembuat mobil listrik Tesla.
Kemudian beberapa hari lalu Trump kembali puji Elon Musk. Pujian itu keluar saat Trump tengah diwawancara oleh jurnalis CNBC terkait kemungkinan kembali ke Twitter apabila akuisisi Elon Musk berhasil.
“Tidak, saya tidak akan kembali ke Twitter.Saya akan berada di Truth Social dalam seminggu. Sesuai jadwal. Kami memiliki banyak orang yang mendaftar. Saya suka Elon Musk. Saya sangat menyukainya. Dia individu yang luar biasa. Kami melakukan banyak hal untuk Twitter ketika saya berada di Gedung Putih,” ujar Trump.
Isyarat dari Musk: Diketahui, Musk telah mengisyaratkan bahwa jika memiliki Twitter, maka akan ada lebih sedikit moderasi konten oleh perusahaan.
“Saya pikir sangat penting untuk menjadi arena inklusif untuk kebebasan berbicara. Twitter telah menjadi semacam alun-alun kota de facto, jadi sangat penting bagi orang-orang untuk memiliki, baik realitas maupun persepsi bahwa mereka dapat berbicara secara bebas dalam batas-batas hukum,” ujar Musk selama wawancara dengan TED.
Musk juga menegaskan sikapnya melalui kicauannya di Twitter.
“Saya berharap bahwa kritikus terburuk saya tetap di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara,” ucapnya, Senin (25/4/2022).
Baca Juga:
Kicauan Elon Musk Usai Beli Twitter Seharga Rp634 Triliun