Internasional

Pangeran MbS Ngamuk saat Penasihat Joe Biden Bahas Khashoggi

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
(REUTERS/Pavel Golovkin/Pool/Fi)

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman mengamuk ketika ditanya tentang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan. 

“Pangeran memberitahu Tuan Sullivan bahwa dia tidak pernah ingin membahas masalah itu lagi,” seperti dikutip dari Middle East Monitor. 

Rusaknya hubungan: Bin Salman mengatakan, Amerika Serikat (AS) bisa melupakan permintaannya untuk meningkatkan produksi minyak. 

Insiden yang terjadi pada September 2021 itu menggarisbawahi rusaknya hubungan antara AS dan Kerajaan Arab Saudi sejak Bin Salman diangkat sebagai Putra Mahkota pada 2017. 

Insiden Jamal Khashoggi: Optimisme dan hubungan positif yang dia nikmati selama pemerintahan Presiden AS Donald Trump memudar setelah pembunuhan Khashoggi pada 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul. 

Biden sejak itu mengambil sikap yang lebih keras terhadap catatan hak asasi manusia Kerajaan dan perang Yaman yang mana koalisi yang dipimpin Saudi telah terlibat sejak Maret 2015. 

Bin Salman mengisyaratkan putusnya hubungan dengan AS bulan lalu dalam sebuah wawancara dengan The Atlantic. Ia memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam urusan internal monarki absolut. 

“Sederhananya, saya tidak peduli. [Terserah Biden] untuk memikirkan kepentingan Amerika,” ujar Bil Salman ketika ditanya apakah Biden salah memahami hal-hal tentangnya. 

Ketegangan AS-Arab: Menanggapi artikel Wall Street Journal terkait Bin Salman, komentator rezim pro-Saudi Ali Shihabi mengakui bahwa ada ketegangan antara kedua sekutu. Akan tetapi, menolak klaim bahwa desakan Kerajaan Arab Saudi bahwa Biden harus mengakui Bin Salman sebagai pewaris takhta adalah penyebabnya. 

“Ada ketegangan antara AS dan Saudi tetapi permintaan untuk pengakuan oleh Biden atas ‘klaim [Bin Salman] untuk mewarisi takhta’ tentu saja BUKAN salah satunya. [Bin Salman] adalah penerus yang ditunjuk secara hukum yang akan mewarisi takhta dan AS tidak memiliki masukan untuk itu,” tulis Shihabi di Twitter. 

Pangeran Arab Saudi Tolak Tawaran Rp589 Triliun dari Elon Musk Untuk Beli Twitter 

Khashoggi dan Sederet Pihak yang Pernah ‘Diteror’ Usai Kritik Penguasa 

Menghilangnya Jamal Khasoggi: Bibit Konflik Baru Bagi Ankara dan Riyadh?

Share: Pangeran MbS Ngamuk saat Penasihat Joe Biden Bahas Khashoggi