Media sosial Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh
Indonesia (BEM SI) Kaharuddin diduga diretas. Tindakan ini diduga sebagai upaya
menggembosi rencana aksi besar-besaran mahasiswa pada 11 April 2022 besok.
Diretas: Kaharuddin menyebut beberapa akun media sosial miliknya yang
diretas, yakni Instagram dan Facebook.
Pada kedua akun media sosial tersebut, peretas membuat
pernyataan: “Aksi 11 April Saya Nyatakan Dibatalkan Mengingat Saat Ini
Bulan Ramadhan Dan Kasus Covid-19 yang Masih Belum Mereda.”
BEM SI rencananya akan menggelar aksi ujuk rasa menolak
perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan kenaikan harga bahan
bakar minyak serta sembako. Aksi yang digelar di kawasan Istana Kepresidenan,
Jakarta Pusat ini akan diikuti 1.000 mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh
daerah.
6 Tuntutan: Dalam aksinya nanti, ada enam tuntutan yang akan disuarakan
para mahasiswa.
Tuntutan pertama, mahasiswa mendesak Presiden Joko Widodo
memberi pernyataan secara terbuka kepada publik bahwa dia tegas menolak wacana
menunda Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Dua wacana itu, menurut mahasiswa, merupakan pengkhianatan
terhadap konstitusi.
Tuntutan kedua, mahasiswa mendesak dan menuntut Presiden
menunda dan mengkaji ulang Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk
pasal-pasal bermasalah, karena itu diyakini berdampak pada lingkungan, ekologi,
kebencanaan, dan kesejahteraan warga.
Tuntutan ketiga, mahasiswa menuntut Presiden menstabilkan
harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran, serta menyelesaikan
masalah ketahanan pangan lainnya.
Tuntutan keempat, mahasiswa mendesak Presiden mengusut
tuntas kasus mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
Tuntutan kelima, mahasiswa meminta Presiden menyelesaikan
konflik agraria di Indonesia.
Tuntutan keenam, mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuntaskan janji-janji kampanye sebelum masa
jabatannya berakhir pada 2024.
Baca Juga