Isu Terkini

Inggris Bekukan Aset Roman Abramovich

Muhammad Fadli — Asumsi.co

featured image
ANTARA/AFP/Glyn Kirk/pri.

Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi untuk pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich. Sanksi tersebut berimbas pada klub bola asal Inggris yang ia miliki, Chelsea. 

Dilansir Sky Sports, pemerintah Inggris melalui Menteri Luar Negeri, Liz Truss melayangkan sanksi untuk Abramovich. Sanksi tersebut diberikan karena Abramovich dianggap memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Aset dibekukan: Seluruh aset taipan asal Rusia yang ada di Inggris itu dibekukan. Hal itu membuat Abramovich tak bisa menjual klubnya, Chelsea.

Abramovich menjadi satu dari tujuh orang oligarki Rusia yang asetnya dibekukan. Pembekuan aset itu sebagai upaya tegas Inggris untuk menghukum Rusia karena melancarkan invasi ke Ukraina. 

“Dukungan kamu untuk Ukraina tidak akan goyah. Kami tidak akan berhenti dalam misi ini untuk meningkatkan tekanan pada rezim Putin dan menghentikan dana untuk mesin perang yang brutal,” ujar Liz. 

Bukan hanya Abramovich: Pemerintah Inggris juga membekukan aset enam taipan Rusia lainnya. Para pengusaha seperti Igor Sechin, Oleg Deripaska, dan Dmitri Lebedev masuk ke dalam daftar Inggris. 

Diketahui, Deripaska memiliki saham di En+ Group, sementara Sechin adalah kepala eksekutif Rosneft. Kemudian Lebedev adalah ketua dewan direksi Bank Rossiya. 

Selain sebagai pemilik Chelsea, Abramovich diketahui juga mengantongi saham perusahaan logam raksasa Evraz dan Noorilsk Nickel. Keduanya memiliki hubungan dekat dengan Putin. 

“Tak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina,” ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. 

Minta Eropa tegas: Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan negara barat lainnya harus berani memberi sanksi lebih berat ke Rusia. Sebab, Liz mengatakan Putin telah menghancurkan tatanan keamanan dunia dengan menyerang Ukraina.

Liz mengatakan Barat tak boleh membiarkan Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Hal itu ia sampaikan di hari kedua kunjungannya ke Amerika Serikat. 

“Kita harus bangkit pada saat ini. Kita harus berjanji bahwa kita tidak akan pernah lagi membiarkan agresi semacam itu tumbuh tidak terkendali. Itu berarti kita harus bertindak sekarang,” ujar Liz dikutip Antara

Baca Juga:

Inggris Minta Barat Beri Sanksi lebih Berat ke Rusia 

Kremlin: AS Nyatakan Perang Ekonomi dengan Rusia 

Bank Dunia Ramal Dampak Invasi Rusia Akan Sampai ke Timur Tengah

Share: Inggris Bekukan Aset Roman Abramovich