Isu Terkini

Bank Dunia Ramal Dampak Invasi Rusia Akan Sampai ke Timur Tengah

Muhammad Fadli — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/REUTERS/Kacper Pempel/aww/cfo/am.

Bank Dunia memprediksi akan ada lonjakan harga energi dan pangan akibat invasi Rusia ke Ukraina saat ini. Bahkan dampak invasi tersebut bisa memperburuk masalah keamanan pangan di Afrika dan Timur Tengah. 

Menurut Ekonom Bank Dunia Carmen Reinhart mengatakan masalah keamanan pangan itu berpotensi memicu meningkatnya kerusuhan sosial. 

“Akan ada konsekuensi penting bagi Timur Tengah, untuk Afrika, Afrika Utara dan Afrika sub-Sahara, khususnya,” ujar Reinhart dikutip Antara

Konstelasi politik: Reinhart menuturkan dirinya tak mau mendramatisasi kondisi yang ada. Ia melihat bahwa kudeta yang berhasil dan tidak berhasil telah meningkat selama dua tahun terakhir. 

“Saya tidak ingin menjadi melodramatis, tetapi tidak terlalu jauh bahwa kerawanan pangan dan kerusuhan adalah bagian dari cerita di balik Musim Semi Arab,” ujar Reinhart.

Efek ke dunia: Musim Semi Arab atau The Arab Spring mengacu pada serangkaian protes dan pemberontakan pro-demokrasi yang terjadi di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara sejak 2010. Dimulai dari Tunisia menyebar ke lima negara lain seperti, Libya, Mesir, Yaman, Seriah dan Bahrain. 

Fenomena itu membuat harga pangan melonjak secara tiba-tiba dan menyebabkan keresahan sosial pada 2007, 2008, dan 2011. Reinhart mengatakan kenaikan harga pangan global dipengaruhi oleh kondisi politik di banyak negara. 

Hutang negara: Komoditas pertanian seperti gandum, jagung, barley dan minyak bunga matahari sudah 35 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Reinhart mengatakan Bank Dunia bulan sudah memperingatkan dampak invasi Rusia ke Ukraina bisa terasa hingga Timur Tengah dan Afrika Utara. Terlebih negara-negara seperti Mesir mengimpor hingga 80 persen gandum mereka dari Ukraina dan Rusia. Mozambik juga merupakan importir besar gandum dan minyak. 

Kemudian lonjakan harga-harga energi dan pangan juga dapat mendorong pemerintah suatu negara untuk memberi lebih banyak subsidi. Hal itu berpotensi menambah utang negara tersebut. 

Baca Juga:

Turis Rusia di Bali Tak Bisa Tarik Uang dari ATM 

Gencatan Senjata, Puluhan Ribu Warga Ukraina Berhasil Dievakuasi 

Ukraina Berhenti Memaksa Masuk NATO

Share: Bank Dunia Ramal Dampak Invasi Rusia Akan Sampai ke Timur Tengah