Hakim di Delaware, Amerika Serikat (AS) menetapkan sidang antara Twitter dan Elon Musk terkait masalah akuisisi perusahaan teknologi itu yang semula disepakati bernilai 44 miliar dolar AS akan dilangsungkan pada Oktober mendatang.
Kerugian penundaan: Kanselir Kathaleen McCormick dari Court of Chancery di Delaware mengatakan, perusahaan pantas mendapatkan keputusan cepat usai Musk mundur dari kesepakatan akuisisi.
“Kenyataannya adalah penundaan sidang dapat mengancam kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi perusahaan (Twitter),” ucapnya, dilansir dari Antara.
Ia meminta kedua pihak untuk menyepakati tanggal persidangan yang menurutnya akan berlangsung selama lima hari.
Pukulan bagi Musk: Perintah dari hakim itu merupakan pukulan bagi Musk yang sebelumnya telah mendorong agar persidangan dilakukan pada Februari tahun depan. Sehingga, memungkinkan penyelidikan ekstensif atas klaimnya bahwa Twitter telah salah mengartikan jumlah akun palsu atau spam.
Seorang pengacara yang mewakili Musk belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Twitter ingin pengadilan mengeluarkan perintah agar Musk menyelesaikan kesepakatan dengan harga yang disepakati senilai 54,20 dolar AS per saham.
Di sisi lain, pengacara Musk menolak pendapat yang menganggap Musk mencoba untuk merugikan Twitter. Menurut Musk, jadwal persidangan yang lebih cepat akan memungkinkan Twitter menyembunyikan fakta tentang akun spam, yang mulai dipertanyakan Musk setelah menandatangani kesepakatan pada akhir April.
Percepat sidang: Sedangkan pihak Twitter telah meminta agar persidangan diselenggarakan lebih cepat atau tepatnya pada September 2022. Twitter berargumen bahwa menunda sidang sampai tahun depan dapat mengancam kesepakatan finansial.
“Kami senang pengadilan setuju untuk mempercepat persidangan ini,” tutur juru bicara Twitter.
Pengacara Twitter William Savitt berpendapat selama pemeriksaan pendahuluan (hearing), Musk menekankan masalah akun bot dan spam karena dia berusaha untuk keluar dari kesepakatan akuisisi.
“Ketika Musk mulai mengajukan pertanyaan, jawaban yang dia dapatkan sangat mengkhawatirkan,” kata pengacara Musk Andrew Rossman.
Rossman mengatakan dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan untuk menganalisis data dalam jumlah besar yang dapat menjawab pertanyaan Musk tentang akun spam Twitter.
Baca Juga:
Batal Beli Twitter, Elon Musk Dilaporkan ke Pengadilan
Elon Musk Minta Pengadilan Tolak Permintaan Twitter Percepat Persidangan
Tuntut Elon Musk, Twitter Gandeng Eks Penasihat Hukum Tesla