Teknologi

Tuntut Elon Musk, Twitter Gandeng Eks Penasihat Hukum Tesla

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Antara/REUTERS/Rebecca Cook

Twitter Inc akan menuntut Elon Musk karena tidak jadi
membeli perusahaan media sosial itu. Bahkan, Twitter akan menggandeng firma
hukum di Amerika Serikat, Wachtell, Lipton, Rosen and katz, untuk menuntut
Musk.

Ajukan berkas ke pengadilan: Kabar ini tersiar dari seorang
sumber yang mengetahui perkara ini. Twitter menuntut agar sang miliuner
menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS tersebut. Menurut sang
sumber, Twitter akan mengajukan berkas ke pengadilan di Delaware dalam pekan
ini.

Eks penasihat hukum: Wachtell, Lipton, Rosen and Katz
memperkuat tim hukum Twitter, yang saat ini terdiri dari Simpson Thacher and
Bartlett LLP dan Wilson Sonsini Goodrich and Rosati.

Twitter dan firma hukum Wachtell, Lipton, Rosen and Katz
menolak berkomentar atas isu ini. Elon Musk, bos mobil otonom Tesla, pekan lalu
mengumumkan mundur dari pembelian Twitter karena platform media sosial tersebut
gagal memberikan informasi soal jumlah akun palsu.

Ketua dewan Twitter, Bret Taylor, secara terang-terangan
melalui media sosial menyatakan mereka akan menempuh langkah hukum. Wachtell,
Lipton, Rosen and Katz pernah menjadi penasihat hukum Elon Musk ketika dia
ingin menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup pada 2018. Saat itu, Musk
mengaku sudah mendapatkan dana sebesar 72 miliar dolar AS untuk menjadikan
Tesla perusahaan tertutup.

Batal beli Twitter: Miliuner Elon Musk membatalkan pembelian
Twitter senilai 44 juta miliar dolar Amerika Serikat karena platform tersebut
melanggar sejumlah kesepakatan soal merger.

Pengacara Musk dalam sebuah berkas pengadilan mengatakan
Twitter gagal atau menolak menjawab sejumlah permintaan informasi tentang akun
palsu atau akun sampah di mikroblog tersebut, Reuters melansir pada Sabtu.

Langgar kesepakatan: Kubu Elon Musk menilai informasi
tersebut penting bagi performa bisnis perusahaan.

“Twitter secara material melanggar beberapa kesepakatan
dalam perjanjian tersebut, kelihatannya membuat pernyataan palsu dan
menyesatkan yang Tuan Musk andalkan ketika masuk ke perjanjian merger,”
demikian bunyi pernyataan dari pihak Elon Musk dalam berkas pengadilan, seperti
dilansir Antara.

Elon Musk mundur membeli Twitter karena perusahaan tersebut
memecat salah seorang pejabat tinggi mereka dan sepertiga tim pencari bakat.
Menurut mereka, Twitter melanggar kewajiban untuk tetap mempertahankan komponen
material substantial yang saat ini ada di perusahaan.

Baca Juga

Share: Tuntut Elon Musk, Twitter Gandeng Eks Penasihat Hukum Tesla