DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota yang memiliki udara paling kotor di dunia pada Kamis (16/6/2022) pagi.
Mengutip laman pengukur kualitas udara real time IQAir, pada Kamis pagi kualitas udara Ibu Kota berada pada kriteria “tidak sehat.”
Posisi ke-4: Konsentrasi PM2,5 di udara Jakarta mencapai 14,4 kali berada di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Sementara pada Kamis siang, posisi Jakarta digeser Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh dengan level 151. Kualitas udara di sana tergolong dalam kategori tidak sehat.
Sementara Jakarta terjun ke posisi ke-4 sebagai kota paling polutif dua dunia dengan level 119. Kondisi udara di Jakarta pada Kamis siang, menurut IQAir berada pada kategori “tidak sehat bagi kelompok sensitif.”
Konsentrasi polutan tinggi: Kendati berada dalam posisi keempat, konsentrasi PM2,5 di DKI tetap tinggi, yakni 43 mikrogram per meter kubik. Sementara sesuai panduan WHO nilai ambang batas paparan aman tahunan berada pada angka 10 mikrogram per meter kubik.
Imbauan: Masyarakat direkomendasikan untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan guna melindungi dari paparan polusi udara Jakarta. Sedangkan di dalam ruangan masyarakat diminta untuk menyalakan pemurni udara.
Warga juga disarankan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor. Selain itu, menghindari sebisa mungkin melakukan aktivitas di luar ruangan.
Baca Juga:
Vanuatu Deklarasikan Keadaan Darurat Iklim