Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Banten mengatakan empat dari enam kecamatan di Serang terendam banjir. Menurut BPBD, banjir tersebut muncul setelah adanya curah hujan tinggi yang mengguyur sejak Senin (28/1/2022) sore.
Korban meninggal: Data BPBD Serang menunjukan ada 10 titik permukiman warga menjadi daerah paling parah. Bahkan, menurut data sementara banjir tersebut sudah merenggut dua nyawa. Satu orang korban meninggal akibat terkena longsoran tanah. Sementara satu korban lain tewas tersengat aliran listrik.
“Dari BPBD menginformasikan ada dua hari ini korban akibat bencana, yang pertama karena aliran listrik dan kedua terkena bencana longsor, di Kota Serang dan Taktakan,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Ahiles Hutapea saat ditemui di Kelurahan Kaujon, Kecamatan Serang, Kota Serang, Selasa (1/3/2022) dikutip dari Antara.
Titik terparah: Perumahan Padma Raya dan Kaujon Buah Gede Kelurahan Serang menjadi lokasi paling parah. Kini pihak kepolisian bersama BPBD dan kodim tengah menurunkan bantuan untuk warga.
“Polda Banten menurunkan Sat Brimob dan Polair, serta membantu menerjunkan perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga,” ungkapnya.
Posko pengungsi: Untuk menampung para korban, Polresta Serang bersama para relawan sudah mendirikan lima posko darurat. Lima posko itu tersebar di wilayah Kaujon, Pkaupatan, Cilowong hingga Kasemen.
Sampai saat ini BPBD Kota Serang masih fokus melakukan pendataan dan evakuasi warga yang rumahnya terdampak.
“Data sementara banjir yang terjadi di Kota Serang seluruhnya ada 22 titik, termasuk yang saya lihat di daerah Kaujon,” kata Wali Kota Serang Syafrudin, usai meninjau banjir di Perumahan Padma Raya.
Baca Juga:
Bantuan Internasional untuk Bencana Alam, Apa Manfaatnya Secara Politis?
Jokowi: Semua Negara Ngeri dengan Perubahan Iklim
Banyak Korban Jiwa, Koordinasi Mitigasi Bencana Indonesia Dinilai Lemah