Covid-19

Viral Tampilkan Saturasi Oksigen Pensil, Ini Tips Cek Keaslian Oximeter

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Tangkapan Layar Twitter @9itmr

Masyarakat belakangan dihebohkan dengan adanya video yang memperlihatkan alat oximeter atau pengukur oksigen yang diduga palsu karena saat diuji coba menggunakan pensil, terdeteksi saturasi oksigennya. Benarkah saat ini ada oximeter palsu yang diperjual belikan di tengah masyarakat?

Perhatikan sertifikasi oximeter

Unggahan video yang  memperlihatkan pengetesan keaslian oximeter ini diunggah oleh akun Twitter @9itmr. “Tips untuk mengetahui mana oxymeter palsu dan asli,” tulis keterangan unggahan videonya.

Video tersebut memperlihatkan dua oximeter yang satu berwarna biru tua dan satunya lagi warna putih yang disandingkan. Tidak diketahui merek masing-masing oximeter. Oximeter yang berwarna biru tua tertulis “fingertup oxymeter”, sedangkan oximeter yang warna putih hanya tertulis “oximeter”.

“Cara mengetahui apakah oximeter yang anda punya itu asli atau palsu. Normalnya, ketika kita nyalakan lalu jari kita masuk maka akan terbaca tingkat saturasi oksigen dan denyut jantung. Kita lihat apakah asli atau palsu dengan cara masukkan pensil ke dalam oximeter tersebut, maka akan membaca dan oximeter yang palsu akan menunjukkan hasilnya seperti jari yang kita masukkan. Padahal pensil yang diukur,” demikian penjelasan di dalam tayangan video tersebut.

Di dalam video, terlihat oximeter yang berwarna biru mendeteksi adanya saturasi oksigen pensil yang dimasukkan ke dalamnya. Sedangkan oximeter putih hanya menunjukkan garis-garis warna mereah yang berkedip-kedip. 

Baca Juga: Mungkinkah Penderita Covid dengan Saturasi Oksigen Rendah Tidak Sesak Napas? | Asumsi

“Pensil oksigennya 98, berarti pensilnya sehat. Kalau yang ini (oximeter putih) tidak terbaca. Berarti dia jujur karena pensil tidak bernapas saudara-saudara. Jadi, jangan salah beli. Coba yang punya oximeter dicek. Masukkan pensil ke dalamnya. Terbaca atau enggak tulisannya. Kalau terbaca, berarti Anda sudah tertipu,” jelas penjelasan video yang sama.

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Ari Fahrial Syam mengaku tak heran bila di lapangan ada jual-beli oximeter palsu. Pasalnya, kata dia bukan cuma oximeter melainkan banyak alat kesehatan palsu yang beredar di masyarakat.

“Makanya kalau mau beli oximeter atau alat kesehatan lainnya di tempat yang resmi, misalnya di apotek yang punya nama kayak di Kimia Farma atau di Century. Jadi di apotek atau di tempat yang berizin atau yang punya nama. Hati-hati banget kalau mau beli online,” kata Ari kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Kamis (15/7/21).

Ari tak menjelaskan secara spesifik bagaimana cara kerja oximeter. Namun, dia mengatakan oximeter pada dasarnya hanya berfungsi pada jari, bukan benda mati seperti pensil.

Pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini mengaku tak tahu persis bentuk fisik yang bisa menjadi pembeda antara oximeter asli dengan yang palsu. Ia hanya menekankan alat kesehatan asli biasanya ada sertifikasi produknya. 

Baca Juga: Anak Kos Hati-hati, Ini Dia Siklus Pelana Kuda Pada Covid-19 | Asumsi

“Silakan saja sih, kalau ada yang mau coba tes pakai pensil. Kalau dari saya sih, alat kesehatan yang asli, dijual di tempat resmi dan berizin untuk menjual produk-produk kesehatan, pasti barangnya itu ada tanda sertifikasinya kayak FDA, RoHS, atau CE yang suka ada tandanya tuh, di barangnya,” imbuhnya.

Baca ulasan produk saat beli oximeter lewat online

Epidemiologi Universitas Airlangga Windu Purnomo mengingatkan sudah semestinya masyarakat berhati-hati membeli alat kesehatan. Menurutnya, tak masalah jika membeli oximeter lewat situs atau aplikasi jual-beli daring, selama jeli membaca ulasan produknya.

“Biasanya kan, itu ada review produknya dari yang sudah pernah membeli. Konsumen online saya lihat banyak yang blak-blakan kok. Kalau barangnya jelek atau cenderung palsu, pasti dia sampaikan di review-nya,” ujarnya saat dihubungi terpisah.

Windu pun meminta masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan barang-barang murah yang dijual di pasaran, apalagi alat kesehatan. Ia mengaku sering melihat ada oximeter yang dijual dengan harga di bawah Rp50 ribu yang menurutnya secara kualitas layak diragukan.

Membeli alat kesehatan palsu, lanjut dia tentu berbahaya bila digunakan untuk kebutuhan mengecek pasien atau orang yang merasa butuh pengecekan medis. Akurasi yang salah tentu bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan orang tersebut.

“Tentu mengkhawatirkan kalau alatnya palsu, hasil yang dikeluarkan tentu tidak akurat. Oximeter misalnya, ada orang kena COVID-19 sudah merasa sesak napas nih, lalu dia sebenarnya sudah mengalami desaturasi di bawah 90. Saat pakai oximeter abal-abal, itu munculnya masih 95. Terus dia terlambat dapat penanganan akhirnya parah dan nyawanya tidak tertolong. Bahaya betul, makanya jangan terlalu percaya dengan barang kayak gini yang dijual murah. Pokoknya hati-hati,” tuturnya.

Share: Viral Tampilkan Saturasi Oksigen Pensil, Ini Tips Cek Keaslian Oximeter