Bisnis

Susul Popularitas Bitcoin, Ini Alasan Banyak Investor Pilih Ether Jadi Mata Uang Digital

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Thought Catalog

Persaingan uang digital di jagad perduitan kripto makin sengit, saudara-saudara! Kini ada ether, mata uang kripto yang dijalankan oleh blockchain Ethereum. Mata uang Ether ini kian membalap popularitas bitcoin. 

Reuters melaporkan, hingga Senin (4/5/21), nilai ether telah menembus USD3.000 per kepingnya atau setara dengan Rp43.278.900. Capaian ini tercatat sebagai rekor tertinggi baru yang diraih ether karena menyaingi bitcoin yang selama ini dianggap sebagai “raksasa” mata uang kripto. Saat ini, harga per keping bitcoin senilai USD5.574 atau sekitar Rp80.412.196. 

Dalam sepekan ini, harga ether juga dilaporkan terus mengalami kenaikan mencapai 24,95% dengan kapitalisasi pasar yang meroket senilai USD353,52 miliar. 

Apa Hebatnya Ether?

Menyadur laporan CNBC, ether pertama kali diluncurkan pada 2015 silam. Blockchain Ethereum dibuat oleh delapan orang, salah satunya selebriti cryptocurrency, Vitalik Buterin, yang ketika itu berusia 27 tahun.

Mata uang kripto ether memiliki simbol ticker ETH. Serupa bitcoin, ether dijalankan menggunakan blockchain yang mengatur data terenkripsi serta bisa ditransfer dengan aman. Dengan demikian, datanya tidak mungkin untuk digandakan atau dipalsukan. 

Baca juga: Nilainya Merosot, Inilah Sederet Risiko Mata Uang Kripto! | Asumsi

CEO dari aplikasi Bitcoin, Alex Adelme mengungkapkan, banyak token uang kripto sebenarnya diterbitkan menggunakan jaringan Ethereum. “Ketika orang membandingkan Bitcoin dengan Ethereum, ini seperti membandingkan emas dengan listrik. Kedua berharga tetapi memiliki kegunaan yang sangat berbeda,” katanya dilansir dari CNBC.

Menyikapi hal ini, Financial Planner dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengungkapkan alasan ether saat ini menjadi primadona. Menurutnya, produk investasi ini tengah menjadi pilihan alternatif bagi investor yang baru memulai investasi mata uang digital.

“Kalau dikelompokkan sebagai sebuah produk investasi, ini kan sama saja, ether seperti bitcoin, dogecoin, wujudnya sebagai cryptocurrency. Cuma memang ether lagi hype karena setahuku, produk ini jadi alternatif bagi yang baru memulai investasi mata uang digital. Soalnya sekarang ini, kalau ambil bitcoin harganya sudah tinggi banget. Semakin luar biasa memang dibandingkan harga rumah kita kayaknya jauh lebih mahal 1 keping bitcoin,” jelas Andy kepada Asumsi.co lewat sambungan telefon, Selasa (4/5/21).

Oleh sebab itu, kata dia, keunggulan ether yang menyebabkan nilai harganya semakin tinggi belakangan ini karena masih relatif terjangkau bagi para investornya.

“Buat orang-orang yang baru tertarik investasi di mata uang kripto pasti mencari yang masih murah lah. Dari segi keunggulan dibandingkan kripto lainnya, menurutku sih sama saja ya. Kripto kan, harganya akan cenderung naik kalau permintaaannya naik. Dia tidak ada underlying asset. Jadi, posisinya kayak barang koleksi,” terangnya.

Diprediksi Kalahkan Popularitas Bitcoin

Baik ether atau bitcoin, keduanya saat ini memang tengah digadang-gadang menjadi mata uang masa depan bagi para investor kelas atas. Bloomberg melaporkan, pada pekan lalu Bank Investasi Eropa berencana menerbitkan obligasi digital atas nama blockchain Ethereum, sementara JP Morgan tengah merencanakan pengelolaan dana bitcoin secara besar-besaran.

Raksasa modal ventura Andreessen Horowitz, kabarnya juga melirik ether. Mereka ingin mengumpulkan dana baru senilai USD1 miliar untuk berinvestasi dalam mata uang kripto dan start-up kripto.

Lantas, akankah ether mengungguli bitcoin secara popularitas dan nilainya? Andy mengungkapkan, pada prinsipnya mata uang digital akan terus melambung tinggi nilainya, jika semakin banyak investor yang berminat investasi di dalamnya.

Baca juga: Awalnya Cuma Meme, Sekarang Dihargai 40 Miliar! Ini Cerita Dogecoin | Asumsi

“Kemudian saat harga komoditasnya yang menyokong produk tersebut semakin banyak, harganya pasti akan naik. Kuat-kuatan disitu saja sih. Kalau ditanya, mungkin enggak harganya bakal naik? Menurutku, mungkin-mungkin saja. Tergantung dari banyak orang yang invest di mata uang kripto yang mana, maka harganya akan terus naik. Mana yang akan menjadi paling unggul, jawabannya adalah yang paling banyak penggunannya. Ether ini potensial ada di puncak,” tuturnya.

Sementara itu, ia menilai bitcoin kemungkinan besar tidak akan naik lagi nilainya. Sebab, nilai mata uangnya atas Dollar AS saat ini dapat dikatakan sudah berada pada tiitk klimaks.

“Prediksi saya, bitcoin tidak akan terus naik lagi karena sudah ketinggian nilainya. Buat yang pegangnya terakhir-terakhir, mereka juga mau jualnya, belum tentu ada yang mau beli. Kecuali ada institusi atau kayak Tesla bisa pakai bitcoin, cukup nih aku mau beli misalnya, enggak apa-apa. Kalau si ether bisa punya fasilitas transaksi besar dengan institusi seperti bitcoin juga kenapa enggak? Toh akan mendongkrak harga,” jelasnya.

Meski banyak dilirik investor-investor elit dan orang tua, Andy mengatakan, ether sebenarnya menyasar investor muda sejak awal kehadirannya. “Pengusaha muda, milenial ini kan yang paling adaptif. Mereka paling percaya dengan dunia digital yang praktis-praktis saja” jelasnya.

Walaupun secara keamanan, ether dan bitcoin menawarkan jaminan keamanan akun, data, serta rekening digitalnya, bukan berarti produk ini minim risiko. Menurutnya, investor tetap harus waspada karena kita tidak tahu, orang yang ada di balik sistem ini bakal benar-benar bisa terus kita percaya atau tidak.

“Dari segi keamanan, katanya, mereka aman dalam hal untuk dibobol, kena hack sangat susah. Misalnya, saya punya ether dan mau dicuri sama kamu, enggak semudah itu. Masalahnya, ether ini adalah buatan manusia. Kita enggak pernah tahu siapa yang membuat dan menjalankan sistem di baliknya. Apakah mereka benar-benar bisa kita percaya dan tidak mmembahayakan secara digital? Itu yang harus diwaspadai,” ujarnya. 

Share: Susul Popularitas Bitcoin, Ini Alasan Banyak Investor Pilih Ether Jadi Mata Uang Digital