Keuangan

Awalnya Cuma Meme, Sekarang Dihargai 40 Miliar! Ini Cerita Dogecoin

Awan — Asumsi.co

featured image
Foto: Dogecoin.com

Tidak ada yang menyangka. Dogecoin yang awalnya dibuat hanya untuk lelucon, berhasil menjadi salah satu alat investasi atau tempat membiakkan uang yang jadi perhatian dunia. Bagaimana tidak, sejak mulai ramai diperbincangkan, harga Dogecoin sudah melesat sangat tinggi. 

Mengutip data dari Coinmarket, harga Dogecoin sudah melesat lebih dari 400% dalam sepekan terakhir. Bahkan, dalam 24 jam terakhir, nilai Dogecoin sudah naik lebih dari 20%. Tak ayal jika akhirnya Dogecoin berhasil mencetak banyak jutawan baru hanya dalam itungan jam.

Perhatian besar juga muncul saat kapitalisasi pasar atau nilai pasar dari Dogecoin, jumlah koin beredar dikalikan harga koin yang dimiliki oleh semua investor yang mencapai USD 40 miliar atau setara dengan Rp581 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500/USD. Angka itu bahkan mencapai setengah dari produk domestik bruto Indonesia selama satu tahun.

Baca juga: Wacana Mata Uang Digital, Seperti Apa Bentuknya?

Mengutip CNBC, asal mula kenaikan harga Dogecoin mulai muncul pada tahun 2018. Kala itu, para trader yang berkumpul di jejaring sosial Reddit mulai membuat gaduh dengan recana mereka untuk mengerek uang kripto yang muncul perdana di 2013 ini. Kemudian di awal periode tahun pandemi ini, uang kripto mulai kembali ramai usai para investor kakap dan pengusaha kelas dunia memberanikan diri untuk menanamkan dana mereka di uang kripto.

Sebut saja pendiri Tesla, Elon Musk yang melakukan pembelian uang kripto Bitcoin hingga USD 1,5 miliar atau mencapai Rp21,8 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500/USD pada awal tahun 2021. Sontak kondisi ini membuat investor berpikir bahwa uang kripto dapat menjadi salah satu aset yang aman untuk disimpan di tengah situasi dengan volatilitas tinggi seperti sekarang.

Lantas apa pengaruhnya terhadap Dogecoin? Simpon Peters, analis investasi eToro dalam wawancaranya di Inews.co.uk menyebut permintaan akan uang kripto sangat besar saat ini, kondisi ini juga yang membuat mata uang kripto lain turut menguat mengikuti pemimpin pasar uang kripto lain seperti Bitcoin dan Ethereum.

Tidak berhenti disana, kenaikan harga Dogecoin semakin  menjadi  saat Elon Musk bercuit di akun Twitter terkait kode bahwa Dogecoin akan melesat. “DOGE barking at the moon,” ujar Musk dalam akun Twitternya, Kamis (15/4). Kondisi ini juga mendorong masyarakat untuk mulai berbondong-bondong untuk membeli Dogecoin. Selain itu, kabar gembira dari debut platform exchanger uang kripto asal Amerika Serikat, Coinbase yang melantai di bursa New York juga semakin membuat uang kripto diburu para investor.

Sayang, kenaikan Dogecoin direspon negatif para analis dan ekonom dunia, pasalnya Dogecoin diciptakan hanya sebagai lelucon saja. Pengembang dan pencipta Dogecoin, Billy Markus dan Jackson Palmer hanya membuat Dogecoin sebagai proyek iseng. Bahkan, duo insinyur ini memilih logo anjing ras Shiba Inu yang lucu sebagai logo Dogecoin. 

Anjing Shiba Inu itu juga tersohor karena sering dijadikan ‘meme’ warganet. Palmer juga memutuskan untuk angkat kaki dari perusahaan pendiri Dogecoin di 2015. Menurutnya, Dogecoin hanya lelucon dan dapat menciptakan risiko yang tinggi.

Baca juga: Kevin Lehmann, Pemuda 18 Tahun yang Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia

David Kimberley, seorang analis yang diwawancarai CNBC menyebut, meroketnya harga Dogecoin dapat memunculkan risiko di pasar. Risiko ‘bubble’ dapat terjadi sehingga harga Dogecoin dapat jatuh dengan dalam. Selain itu, ketamakan para investor di aset ini akan membuatnya semakin tertekan saat investor mulai ramai-ramai menjual Dogecoin untuk merealisasikan keuntungan mereka.

Uang Kripto Berbahaya

Para pejabat dunia juga telah memperingatkan bahaya dari uang kripto. Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jerome Powell mengatakan uang kripto sebagian besar hanya digunakan sebagai alat spekulasi atau bertaruh para investor. “Cryptocurrency benar-benar kendaraan spekulasi,” ujar Jerome Powell dalam acara The Economic Club of New York. Uang kripto juga tidak akan bisa sepenuhnya digunakan untuk alat pembayaran, karena fluktuasinya yang tidak terkendali.

Selain itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen juga memberikan peringatan bahanya uang kripto. Legitimasi dan stabilitan uang kripto jadi pertanyaan. Selain itu juga banyak kasus yang menggunakan uang kripto untuk mencuci aset dari kegiatan ilegal.

Share: Awalnya Cuma Meme, Sekarang Dihargai 40 Miliar! Ini Cerita Dogecoin