Bisnis

Naik Turun Harga Emas, Bagaimana Prospek Investasinya?

Ilham — Asumsi.co

featured image
Unsplash.com

Harga emas hingga kini masih terpantau stabil. Kalaupun turun, harganya enggak terlalu jatuh seperti investasi bitcoin dan saham. Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) hari ini tercatat Rp 991.000 per gram. Meski kilaunya masih meredup, emas diprediksi masih bersinar hingga tahun depan. Apalagi, kalau dilihat-lihat, emas masih mempunyai pendukung tetap, yaitu para ibu rumah tangga dan mereka yang ingin menjadikan emas sebagai mahar. Mengapa emas masih menarik dijadikan salah satu instrumen investasi? Berikut alasannya.

Emas Menjadi Alternatif Investasi

Tejasari CFP dari Tatadana Consulting mengatakan bahwa investasi emas berbeda dengan investasi kripto dan saham. Sebab, investasi emas bukan untuk orang yang agresif menginginkan untung besar, melainkan orang yang konservatif atau menengah.

“Sebenarnya ada yang masih menyukai emas dan menjadi salah satu alternatif ketika produk investasi lain enggak bagus. Emas masih menjadi produk investasi menarik meski return-nya (untungnya) mulai stabil lagi. Boleh dibilang, emas pernah naik di tahun 2007. Tetapi saat saham dan yang lain mulai bergerak, ia mulai turun dan stabil lagi. Memang ketika saham dan investasi lain naik, emas bakal stabil. Tapi, tetap emas ini dalam jangka panjang tetap stabil dan menarik. Lain kalau bicara return ya, enggak ya, tapi kalau ingin untuk menjaga portofolio aset, tentu emas,” katanya saat dihubungi Asumsi.co.

Baca juga: Gencarnya Milenial Investasi Saham |Asumsi

Investasi Emas Dapat Diandalkan

Sementara, Ibrahim, analis dari PT TRFX Garuda Berjangka menjelaskan bahwa emas masih menarik menjadi investasi yang diandalkan masyarakat. Hal ini didasarkan atas perkiraannya bahwa akan terjadi inflasi dan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang akan dimulai di kuartal 2.

“Mungkin perang dagang akan muncul setelah Covid selesai. Ini artinya, emas masih cukup bagus. Kalau seandainya sekarang terjadi koreksi, wajar, karena semua investor akan menunggu di tanggal 15 dan 16 Juni 2021. Apakah di situ Bank Sentral akan menaikkan suku bunga atau menurunkannya,” katanya saat dihubungi Asumsi.co.

Namun, kata dia, kalau dilihat secara analisis teknikal, harganya terus mengalami penurunan. Ini artinya harga emas masih berubah.

“Kalau ditanya apakah emas masih bagus, ya masih. Bahkan, semua Bank Sentral seperti di Amerika, Cina, Rusia, Indonesia, cadangan devisanya itu emas, bukan bitcoin atau saham. Negara pun apalagi. Ibu rumah tangga saja menggunakan perhiasan,” katanya.

Ia menjelaskan mengenai harga emas yang dimulai dari lima puluh ribu rupiah dan membandingkannya.

“Kalau orang melakukan investasi emas dari jangka menengah dan jangka panjang. Bukan berarti kita beralih, tidak. Melakukan investasi saham itu sebetulnya ketika perekonomian baik. Bitcoin kan baru-baru ini saja. Seperti yang dikatakan tadi, bahwa semua negara cadangan devisanya ya dari emas, tidak yang lain,” katanya.

Baca juga: Terungkap Investasi Forex Bodong Bikin Rugi Ratusan Juta, Ini Pesan Satgas Investasi |Asumsi

Emas Jadi Investasi Jangka Panjang

Dihubungi terpisah, perencana keuangan Gita Bagia Romadhoni menyebut bahwa dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun ke depan, emas bisa diandalkan sebagai investasi jangka panjang. Namun hal itu dikatakannya tergantung dari tujuan investasinya juga.

“Kalau untuk menjaga daya beli – Ini kalau historical ya – kita memang tidak tahu kapan naiknya, tapi emas masih bagus dibandingkan investasi lainnya. Kalau dibandingkan saham, itu kan fluktuatif. Enggak semua orang siap sama risikonya. Apalagi jenisnya seperti kripto dan ini barang baru ya. Saya pikir emas dan reksadana masih cocok bagi masyarakat,” katanya.

Kapan  Waktu yang Tepat untuk Investasi Emas?

Teja menyebut bahwa emas sekarang dijual sampai mikro emas dan mini.

“0,1 gram itu sudah mulai banyak. Nggak apa sih harus beli mini, 100 ribu juga bisa,  Tapi itu harus disimpan di rumah dengan hati-hati. Kalau kita mau, kita bisa buat tabungan emas, kayak di pegadaian. Kan bisa lima ribuan, Bahkan, di marketplace bisa hanya 1000,” katanya.

Menurutnya, jika ingin membuat tabungan emas seperti di pegadaian, enggak harus memegang emas, di marketplace pun bisa.

“Malah lumayan emasnya disimpan oleh mereka dan harganya kecil. Sekarang juga sudah banyak, bahkan investasi emas sudah mudah, jadi kalau mau nabung emas sudah mudah,” katanya.

Sedangkan menurut pria yang biasa disapa Dhoni ini, kalau ditanya kapan harus investasi yang paling tepat investasi adalah kemarin, kedua adalah hari ini.

“Jadi kalau mau investasi apa pun, lebih baik dilakukan sekarang. Kita tidak tahu, harga akan berubah atau belum. Konsep untuk investasi adalah rutin. Misal, setelah gajian. Itu untuk kawan-kawan karyawan. Untuk pebisnis bisa mulai dari satu persen. Bisa jadi beli emas 0,1 gram, hanya kalau secara harga itu mahal kalau dibandingkan 1 gram dibandingkan 5 gram kalau mikro emas,”katanya.

Sedangkan Ibrahim menjelaskan, kalau untuk pemula bisa investasi yang kecil. Bisa dari lima gram dulu dan kemudian dicicil.

“Biasanya dari yang kecil-kecil dulu dan beli saat harga emas paling rendah,” katanya.

Namun, untuk mencicil emas ada risikonya, kata dia, yaitu kena bunga dan biaya admin. Ini sebetulnya memberatkan masyarakat.

“Memang masyarakat bisa membeli logam mulia, tapi dengan adanya pihak ketiga ini menjadi beban, karena harga relatif mahal. Kalau saya sebagai pengamat ya, masyarakat harus beli sendiri dengan cara menabung dan menunggu saat harga emas turun,” katanya.

Baca juga: Mata Uang Kripto, antara FoMO atau Investasi? | Asumsi

Apa Tujuan Investasimu?

Tera menjelaskan, kalau investasi sebetulnya bisa dimulai saat kerja, tapi kalau mahasiswa juga bisa untuk mulai menabung emas. Misalnya dari uang jajannya, mulai lima ribu juga bisa di pegadaian.

“Misal tujuannya untuk naik haji, buat DP rumah, kalau anak SMA nabung-nabung aja. Memang lebih baik, nabung dan investasi harus punya tujuan. Kalau baru lulus kuliah mau DP rumah, kan kalau pas nikah bisa dicairin. Kalau dicairin kan lebih ke investasi aktif,” katanya.

Ketika ditanya apakah memang investasi emas masih menarik, mereka kompak menjawab, “masih”.

Jadi, masih tertarik untuk investasi emas?

Share: Naik Turun Harga Emas, Bagaimana Prospek Investasinya?