Isu Terkini

Miris, Lurah-lurah Ini Dicopot Usai Minta THR Lebaran

Ramadhan — Asumsi.co

featured image
Foto: Freepik

Kabar tak mengenakkan seputar tunjangan hari raya (THR) terus berdatangan jelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 ini. Bukan soal pembayaran atau potongan THR, tapi hingga hari ini, tercatat ada sejumlah lurah yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) THR lebaran kepada pengusaha.

Lurah-lurah di berbagai daerah itu akhirnya dicopot dari jabatannya oleh para kepala daerah setempat. Putra dan menantu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming (Wali Kota Solo) dan Bobby Nasution (Wali Kota Medan), termasuk di antara kepala daerah yang mengambil tindakan tegas terhadap perilaku memalukan lurah di wilayahnya itu.

Baca juga: Sederet Menteri dan Petinggi Partai Temui Gibran, Ada Maksud Apa? | Asumsi

Lurah di Jombang Minta THR ke Pengusaha

Teranyar, lurah Jombatan, Jombang, Kislan, menghebohkan masyarakat lantaran ketahuan meminta jatah THR ke pengusaha. Malang nasibnya, karena selain gagal dapat THR, ia juga dicopot dari jabatannya.

Kislan dicopot dari jabatannya oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Menurut Mundjidah, Kislan melanggar sumpah jabatan sebagai lurah, karena nekat meminta THR berupa parsel lebaran ke sejumlah pengusaha toko dan rumah makan di Kelurahan Jombatan.

“Yang dilakukan (Kislan) tidak sesuai sumpah jabatannya. Maka hari ini dilakukan pergantian lurah yang baru,” kata Mundjidah usai pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat pengawas dan kepala sekolah di Pendapa Kabupaten Jombang, Senin (3/5/21), seperti dilansir dari Detik.

Usai jabatannya sebagai Lurah Jombatan dicopot, Kislan dilantik menjadi Kasi Tata Pemerintahan di Kecamatan Peterongan, Jombang. Posisinya sebagai lurah diganti oleh Indra Pratama yang sebelumnya menjabat Kasubbag Otonomi Daerah dan Kerja sama di Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Jombang.

Mundjidah mengatakan rotasi Lurah Jombatan menjadi sanksi disiplin bagi Kislan yang berstatus PNS. Kislan sendiri bari akan pensiun dari PNS pada 22 September 2022 mendatang.

“Iya (sebagai sanksi disiplin). Sudah kami pertimbangkan semuanya berdasarkan aturan. Sudah jelas semuanya, maka diputuskan diganti.”

Buntut kasus ini, Mundjidah mengingatkan Lurah Jombatan yang baru agar tidak mengulangi kasus yang sama, yakni minta THR. “Saya harapkan lurah yang baru melaksanakan amanat sesuai peraturan supaya tidak ada persoalan hukum.”

Sebelumnya, Kislan mengaku memang sengaja membuat dan mengirim surat permintaan THR berupa parsel lebaran, ke para pengusaha toko dan rumah makan di wilayahnya. Ia mengklaim bahwa surat tersebut dibuat atas saran dari salah seorang pengusaha dan rencananya THR yang terkumpul akan dibagikan ke 16 pegawai di Kantor Kelurahan Jombatan, termasuk dirinya.

Baca juga: Alasan UU ITE, Polisi Semprit Netizen yang Beri Komentar soal Gibran Rakabuming | Asumsi

Lebih lanjut, Kislan mengatakan bahwa surat tertanggal 28 April 2021, yang akhirnya viral di media sosial itu, hanya dikirim ke lima pemilik toko dan rumah makan saja, yakni ke para pengusaha yang diakui dekat dengannya.

Namun, Kislan justru menepis kabar soal adanya keberatan dari para pengusaha, apalagi surat yang kepalang dikirim, akhirnya ditarik kembali pada Kamis (29/4) malam lalu. Sehingga, menurutnya, belum ada pengusaha yang mengirimkan parsel lebaran ke Kelurahan Jombatan.

Putra dan Menantu Presiden Jokowi Copot Lurah yang Pungli

Sebelumnya, menantu Presiden Jokowi yang merupakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution juga mencopot Lurah Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Hermanto.

Bobby mendapat laporan dari masyarakat terkait pungli dan akhirnya mengambil tindakan tegas. Bobby akhirnya menindaklanjuti laporan itu pada Jumat (23/4) dengan cara mendatangi kantor lurah dan langsung menanyakan perihal pungli kepada Hermanto.

Mulanya, Hermanto tak mengaku telah melakukan pungli. Bobby pun tak tinggal diam dan menunjukkan bukti yang ia punya berupa rekaman dugaan permintaan uang.

“Ini luar biasa loh ini, ini. Lurahnya menyatakan langsung enggak minta (uang), tapi ternyata minta. Itu mana boleh kita sebagai pelayan. Sudah jelas semua ada peraturannya,” kata Bobby.

Bukti itulah yang akhirnya membuat Bobby mencopot Hermanto dari jabatannya sebagai lurah. “Nah kalau tingkat bawahnya sudah bahaya kan kita bagaimana ke atas atasnya. Kita berhentikan ini orangnya. Enggak ada cerita kalau minta-minta (uang) pasti kita berhentikan,” ucapnya.

Sementara itu, putra Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, juga mencopot Lurah Gajahan, Suparno, karena terlibat pungli berdalih sedekah dan zakat fitrah. Atas tindakannya itu, Gibran mencopot Suparno pada Senin (2/5) kemarin.

Gibran mengatakan, pencopotan tersebut dilakukan setelah mendapat laporan dari warga Gajahan terkait pungli berupa sedekah dan zakat fitrah oleh Linmas Kelurahan Gajahan.

Lebih lanjut, Linmas itu diketahui membawa surat yang ditandatangani Suparno untuk 22 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kelurahan Gajahan. Surat tersebut berkop Paguyuban Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kelurahan Gajahan.

Dalam surat tersebut, pengelola masjid, pengusaha, pemilik toko/kios yang berada di Kelurahan Gajahan diminta memberi sedekah dan zakat fitrah untuk 22 anggota Satlinmas Kelurahan Gajahan.

Baca juga: Anies vs Gibran di Pilkada 2024 | Asumsi

Menurut Gibran, praktik pungli itu telah melanggar aturan dan sama sekali bukan bagian dari tradisi lebaran. “Tradisi apa? Itu menyalahi aturan. Jangan mengatasnamakan tradisi. ASN di Kota Solo harus membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang sudah biasa,” kata Gibran.

Akhirnya Gibran pun mengembalikan uang pungli berkedok zakat fitrah yang berjumlah senilai Rp11,5 juta ke 145 toko di barat Pasar Klewer yang menjadi korban.

Meski begitu, suara penolakan terkait pencopotan Suparno dari jabatannya sebagai lurah justru muncul di kalangan warga setempat. Warga ramai-ramai mendesaknya agar membatalkan niatnya memecat Suparno.

Adapun protes itu muncul dalam bentuk munculnya spanduk yang dipasang warga dengan tulisan seperti “Save Suparno” dan “Lurah hebat kok dipecat”.

Mengutip CNN, spanduk itu terlihat di pagar Kelurahan Gajahan Senin (3/5) dini hari. Selain itu, warga juga menggalang tanda tangan dukungan untuk Suparno.

Namun, Gibran tetap pada pendiriannya, meski ia sendiri mengaku sudah mengetahui protes penolakan tersebut. “Mengumpulkan tanda tangan ya silakan, saya tidak menghalangi. Tapi yang jelas kesalahannya kan sudah jelas,” kata Gibran, di Balai Kota Solo, Senin (3/5).

Share: Miris, Lurah-lurah Ini Dicopot Usai Minta THR Lebaran