Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker di kesehariannya, terkait kemungkinan Indonesia pada akhirnya bakal hidup berdampingan dengan Covid-19, terutama varian Delta.
Kepatuhan Memakai Masker Meningkat
Adapun saat ini, kata Luhut, pemerintah menilai perpanjangan PPKM hingga 16 Agustus 2021 adalah keputusan terbaik, sesuai perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengungkapkan tingkat kepatuhan masyarakat mengenakan masker pun meningkat pada bulan ini. Bahkan, menurutnya, sudah hampir mencapai 90 persen.
“Atas arahan Presiden Republik Indonesia, maka PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa dan Bali, akan diperpanjang sampai 16 Agustus 2021. Kepatuhan mengenai menggunakan masker telah mencapai 82 persen,” kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.
Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang Hingga 16 Agustus
Kepatuhan masyarakat memakai masker ini, kata dia, meningkat 5 pesen dibandingkan pada bulan Februari dan Maret 2021 sebelum PPKM Level 4 diterapkan di Jawa dan Bali, serta beberapa wilayah di Jawa dan Bali.
Pada kesempatan ini, Luhut juga mengimbau supaya seluruh masyarakat senantiasa membudayakan untuk memakai masker karena virus Corona bakal selalu ada di sekitar kita.
“Ini pekerjaan yang tidak mudah. Kita mungkin akan hidup bertahun-tahun ke depan dengan masker karena ini adalah salah satu alat di samping vaksin untuk mencegah penularan varian Delta,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menegaskan, penerapan protokol kesehatan, salah satunya mengenakan masker adalah upaya untuk melindungi diri agar bisa beraktivitas dengan aman dan hidup normal secara perlahan di tengah situasi pandemi, selain melakukan vaksinasi.
“Arahan Presiden pastikan bawah prokes ke depan benar-benar praktis untuk mengamankan kehidupan sehari-hari,” kata Menkes dalam konferensi pers yang sama
Sampai Kapan Indonesia Pakai Masker?
Kepala Departemen Epidemiologi FKM Universitas Indonesia (UI) , Tri Yunis Miko Wahyono, menyebut saat ini Indonesia sudah sampai pada tingkat proporsi orang yang terinfeksi Covid-19 dengan capaian yang tinggi.
Hal ini membuka optimisme kalau situasi pandemi di negeri ini akan segera mereda dalam waktu dekat, terutama untuk yang ada di wilayah Jawa dan Bali.
“Proporsinya sekarang ini 60 persen di Jawa dan Bali, kemudian di luar Jawa Bali masih 40 persen. Ini dari hasil survei tim epidemiolog. Menurut saya kalau 65 persen di Jawa dan Bali serta di luar wilayahnya juga orang-orang sudah terinveksi, kemudian sisanya sudah divaksinasi, analisa saya sudah aman lah Indonesia,” jelas Yunis kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Selasa (10/8/21).
Menurutnya prediksi meredanya penyebaran virus Corona ini karena setiap orang sudah memiliki antibodi. “Saya yakin pada akhir tahun depan kasus Covid-19 di negara kita sudah sedikit,” ucapnya.
Soal kemungkinan pelonggaran orang yang sudah divaksinasi bisa melepas masker, menurutnya bisa saja dilakukan asalkan upaya pelacakan kasus terus dilakukan secara serius.
“Bisa dilakukan dengan catatan sejauh mana kemampuan tracing dan testing kita. Ini yang paling penting dan terus saya tekankan,” kata dia.
Maka menurut Yunis, masyarakat bisa saja tidak perlu sampai bertahun-tahun memakai masker dan hidup berdamai dengan virus Corona dalam berkegiatan di luar rumah.
“Bisa saja boleh lepas masker tahun 2022 akhir kalau upaya tracing dan testing tasi benar-benar terus dilakukan, meskipun saya yakin orang-orang tetap saja merasa khawatir untuk berada di luar rumah tanpa masker karena secara alamiah sudah menjadi kebiasaan kita belakangan ini. Makanya inilah yang disebut dengan new normal,” terangnya.
Harus Punya Target
Tri Yunis mengharapkan hal yang disampaikannya ini bisa didengar oleh pemerintah untuk menyiapkan target yang benar-benar matang dalam mempersiapkan masyarakat hidup berdampingan dengan virus mematikan ini.
Targetnya, kata dia, menjadikan Covid-19 sebagai endemi pada akhir tahun depan dengan tidak melulu menjadikan penerapan PPKM sebagai upaya sekaligus alasan untuk melindungi masyarakat.
“Pemerintah harus punya target dong. Masa mau gini terus? Kalau enggak punya target dan hanya bilang bertahun-tahun harus pakai masker kan, terkesan enggak terarah juga,” ungkapnya.
Ia menambahkan, virus varian Delta ini bisa saja sirna dari Indonesia setelah vakinasi Covid-19 ini sudah dilakukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, tanpa ada satu pun yang terlewat.
“Makanya, penting juga kita bisa memproduksi vaksin sendiri supaya tidak ketergantungan kiriman vaksin dari luar negeri,” pungkasnya.