Isu Terkini

Kasus COVID-19 Meningkat, Faskes Penuh dan Sekolah Akan Buka Juli

Ilham — Asumsi.co

featured image
Unsplash.com

Usia Presiden Joko Widodo genap 60 tahun pada Senin lalu. Bersamaan dengan itu, kasus covid-19 meledak mencapai 2 juta kasus. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif hingga 147.728 per hari ini, Senin (21/6/2021). Sementara, tercatat 294 orang meninggal dunia sehingga total kasus kematian sebanyak 54.956. Kemudian, tercatat ada 9.233 kasus sembuh dalam 24 jam dan total akumulasi secara keseluruhan mencapai 2.004.445.

DKI Jakarta masih mencatatkan rekor penambahan kasus kematian tertinggi. Data BNPB menyebut terjadi penambahan 74 kasus hari ini. Dengan demikian, jumlah kematian akibat COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 7.842 kasus. Kemudian, disusul oleh Jawa Timur 50 kasus, Jawa Tengah 38 kasus, Jawa Barat 28 kasus, dan Lampung 18 kasus.

Baca juga: Situasi Genting, Kenapa Masih Ada yang Menyangkal Covid-19? | Asumsi

Kondisi Wisma Atlet Terkini

DKI Jakarta masih menjadi urutan tertinggi dalam kasus kematian ini dikarenakan jumlah tempat tidur di Wisma Atlet kian menipis. Hal itu tidak dimbangi dengan jumlah pasien Covid-19. Data keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Wisma Atlet Kemayoran hanya tinggal 14 persen.

“Kemudian untuk hari ini sendiri kita BOR sudah 86 persen, sebentar lagi 90 persen,” ujar Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol M Arifin.

Menurutnya, sampai hari saja sudah masuk 852 orang ke Wisma Atlet.

“Kenaikan jumlah tersebut sangat drastis, ini termasuk tertinggi sampai hari ini,” katanya dilansir Detik.

Apalagi sisa bed sampai hari ini , Selasa (22/6/2021) hanya 900. Apabila 852 orang itu masuk semua dan tidak ada pasien keluar, kata dia, bisa menjadi masalah.

“Ya mudah-mudahan hari ini pasien banyak keluar, kemudian pasien yang masuk juga berkurang, mudah-mudahan,” ungkapnya.

Sedangkan untuk Wisma Atlet Pademangan, kata Arif, sudah tutup.

“Sudah dari kemarin penuh. Jadi sekarang sudah tidak terima pasien baru lagi,” ungkap Arif.

Faskes Jakarta Makin Penuh

Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) khusus pasien Covid-19 di DKI terus meningkat.

Mengutip Kompas, Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti, BOR tempat tidur isolasi sudah mencapai angka 90 persen. Sementara, tempat tidur ICU mencapai 81 persen.

“Padahal, kami telah meningkatkan kapasitas tempat tidur dari berjumlah 6.577, dan sekarang tersedia 9.000 lebih,” katanya.

Sementara itu, faskes di daerah pinggiran Jakarta seperti Bogor, Depok, Bekasi, BOR semakin meningkat. Di Bogor BOR tempat tidur isolasi 77,6 persen dan ICU 83 persen. Depok dengan BOR tempat tidur isolasi 86,3 persen dan ICU 93,36 persen. Tangerang Selatan dengan BOR tempat tidur isolasi 76 persen dan ICU 92 persen dan Bekasi BOR tempat tidur isolasi 86 persen dan ICU 66,8 persen.

Dengan tingkat faskes BOR yang semakin meningkat membuat Gubernur Anies Baswedan khawatir. Menurutnya dari total 140 rumah sakit rujukan, sebanyak 13 dari 32 di antaranya merupakan rumah sakit milik Pemprov yang kini 100 persen telah merawat pasien Covid-19. Sedangkan sisanya hanya merawat 60 persen dari kapasitas rumah sakit yang digunakan untuk merawat pasien.

“Lonjakan kasus lebih cepat dari penambahan kapasitas tempat tidur atau ruang perawatan. DKI hampir kehabisan,” katanya.

Baca juga: Kasus COVID-19 Pecah Rekor, Indonesia Terancam Resesi Lagi? | Asumsi 

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Aman Pulungan menegaskan bahwa pemerintah harus serius menangani Covid-19.

“Jika pemerintah tidak melakukan upaya serius, maka prediksi banyak ahli soal second wave bisa saja terjadi. Bahkan, mungkin saja pandemi Covid-19 di Indonesia akan terus berlangsung selama 3 hingga 4 tahun,” katanya.

Ia menambahkan masih banyak masyarakat yang percaya bahwa Covid-19 ini sebatas konspirasi.

“Walau jumlahnya kecil  dan orang-orang yang percaya Covid-19 ini konspirasi, mereka tetap buat kacau! Jadi, walau jumlah mereka sedikit, mereka menyebar di grup WhatsApp dan ini akan sangat menyulitkan penanganan pandemi,” katanya.

Belum lagi soal kecukupan tempat tidur di rumah sakit yang semakin menipis. Di DKI Jakarta saja misalnya, per 17 Juni 2021, tercatat sekitar 8.000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84 persennya. Lalu, ruang ICU sudah terisi 74 persen.

“Sistem kesehatan Indonesia bisa masalah jika pihak yang berwenang tidak segera melakukan upaya-upaya maksimal untuk penanganan Covid-19 ini,” katanya.

Sekolah Direncanakan Masuk Juli

Di tengah melonjaknya kasus Covid-19, sekolah-sekolah direncanakan akan mulai masuk awal Juli nanti.  Mengutip Detik, Kasubbag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengungkapkan hingga saat ini belum ada pembahasan mendetail mengenai pelaksanaan pembelajaran sekolah yang akan di mulai 15 Juli.

“Belum ada pembahasan detail terkait pembelajaran tatap muka (PTM) Juli mendatang sebab kasus corona masih naik,” ujar Taga.

Pemerhati dan pengamat pendidikan Sudiyanto berpendapat, keamanan semua pihak harus menjadi prioritas utama dalam pengambilan kebijakan di tengah situasi pandemi.

Oleh karena itu, saran dan pertimbangan dari pihak berwenang berkaitan dengan aspek kesehatan, harus menjadi patokan utama

“Kita berhadapan dengan masalah keamanan  dan keselamatan anak beserta seluruh stake holder pendididkan. Saya rasa sebaiknya hal ini didiskusikan dan diperhitungkan dengan matang” katanya.

Share: Kasus COVID-19 Meningkat, Faskes Penuh dan Sekolah Akan Buka Juli