Bisnis

Investasi Zaman Now Bisa Patungan, Begini Caranya

Ilham — Asumsi.co

featured image
Unsplash.com

Modal yang terbatas terkadang menjadi alasan untuk seseorang menunda berbisnis. Hal itu sering menjadi kendala utama. Namun, sebetulnya ada banyak cara memperoleh dana segar untuk modal usaha. Bisa dengan meminjam ke bank, saudara atau mencari partner untuk patungan usaha atau bisnis.

Sekarang, mengajak seseorang bergabung di dalam bisnis yang akan dijalankan merupakan hal yang sangat lazim. Dari kalangan masyarakat biasa hingga artis pernah melakukan hal ini. Sebut saja Titi Kamal dengan Shusi Miya8i atau Daniel Mananta dengan Damn I Love Indonesia.

Membangun bisnis dengan patungan adalah dua orang atau lebih yang mengumpulkan sejumlah dana dalam jumlah tertentu dan bersama-sama mengelola dana untuk sebuah bisnis.

Di dalam sistem patungan, salah satu pemilik modal bisa saja tidak terlibat langsung pada bisnis yang bersangkutan. Seperti bertindak hanya sebagai pemodal saja. Namun, apa pun kondisi dan juga sistem kerja yang akan dijalankan, patungan ini tetaplah harus memiliki aturan yang jelas sejak awal agar berbagai masalah bisa dihindarkan.

Tejasari CFP dari Tatadana Consulting memberikan tips-tips agar patungan bisnis yang dilakukan bisa menyehatkan dalam sisi keuangan.

Baca juga: Mau Mulai Investasi? 4 Obligasi Milik Pemerintah Ini Bisa Dicoba | Asumsi

Tujuan Bisnis Jelas

Pertama, menurut Teja, adalah menyamakan tujuan bisnis. Jangan sampai tujuan bisnis saat bersama partner usaha berbeda.

“Hal ini akan membuat bisnis tersebut lebih mudah untuk dijalankan dan dikelola di masa yang akan datang. Serta mudah menciptakan sistem kerja dan juga menerapkan berbagai kebijakan yang dianggap penting untuk menjalankan bisnis tersebut,” katanya.

Perjanjian Bisnis Jelas

Meski bukan bisnis resmi, perlu buat kesepakatan atau aturan yang jelas walaupun hanya ditulis di kertas dan tanda tangan bersama-sama. Teja mencontohkan, salah satunya kesepakatan ketika terjadinya untung atau rugi.

“Kalau rugi modalnya bagaimana? Karena bisnis tidak hanya untung dan rugi,kan,” katanya.

Apalagi yang perlu dipikirkan, jika ada yang tiba-tiba menarik uang, itu perlu kesepakatan.

“Jangan sampai saat sudah jalan timbul masalah. Makanya kadang ada orang bilang kalau bisnis jangan sama saudara atau dengan teman, bisa jadi  musuhan,” katanya.

Jadi menurutnya bukan sekadar aturan semata, melainkan juga dibuat dalam perjanjian tertulis. Perjanjian bisnis yang jelas akan menghindarkan dari berbagai masalah dan juga kerugian di masa yang akan datang. Hal ini sangat penting, bahkan meski bisnis patungan ini dijalankan dengan keluarga atau kerabat terdekat sekali pun.

Baca juga: Bisakah Investasi Saham Dengan Modal Rp500 Ribu? | Asumsi

Ada Pembagian Tugas

Selain masalah uang, berbagai tugas yang akan dijalankan di dalam bisnis tersebut juga sangat penting untuk dibicarakan sejak awal.

Ia mencontohkan, memang pastinya akan ada yang hanya menyetor modal saja. Namun, perlu diatur dalam kesepakatan ketika ada yang bekerja, apakah menerima gaji juga atau persentase dari keuntungan.

“Atur pembagian tugas yang jelas. Misal ada yang tugasnya mencari modal, operasional, hingga menghitung laba dan rugi. Jangan sampai terjadi masalah ke depannya,” katanya.

Saling Percaya

Ketika sudah berniat untuk patungan bisnis atau usaha, menurut Teja adalah harus meningkatkan saling kepercayaan satu sama lain.

“Sangat penting untuk memiliki rasa saling percaya di dalam sebuah bisnis, terutama bisnis patungan seperti ini. Rasa saling percaya ini akan membantu untuk menumbuhkan rasa saling memiliki sehingga semua orang akan mengupayakan yang terbaik di dalam bisnis tersebut,” katanya.

Share: Investasi Zaman Now Bisa Patungan, Begini Caranya