Kesehatan

Hati-Hati Vitamin Palsu di Online Shop, Ini Cara Membedakannya

Krizia Putri Kinanti — Asumsi.co

featured image
Kayla Maurais/ Unsplash

Kekhawatiran dan kepanikan warga akan Covid-19 ternyata dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Setelah isu penimbunan bahan pokok serta obat-obatan, multivitamin selama pandemi, kali ini muncul isu adanya vitamin–vitamin palsu yang beredar di marketplace.​

Akun Instagram @taktekbum mengunggah tangkapan layar pesan pribadi terkait adanya vitamin palsu yang beredar di pasaran. Unggahan foto pesan itu memperlihatkan tulisan:

“Min, tolong beritahu followersmu untuk lebih waspada saat membeli vitamin. Banyak merchant menjual vitamin palsu dan saya lihat barusan di Tokopedia/Shopee terjual lebih dari 50 ribu vitamin palsu dari satu merchant. Cara mengidentifikasi vitamin palsu adalah dengan melakukan pemeriksaan pada print labelnya, karena huruf-hurufnya ada yang salah dan ada salah ketik pada vitamin palsunya.”

Sontak, hal ini membuat geger netizen, karena dengan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan langkanya vitamin membuat masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain berbelanja daring.

Baca Juga: Konsumsi Banyak Vitamin C Bisa Perkuat Imun, Benarkah? | Asumsi

Spesialis Penyakit Dalam, Jeffri Aloys Gunawan mengatakan bahwa yang membedakan vitamin asli atau vitamin palsu memang membutuhkan kesadaran dan ketelitian dari pihak yang menggunakan.

“Memang ini menjadi fenomena, banyak sekali pihak-pihak yang membuat produk vitamin yang palsu tapi sangat mirip sekali sehingga membuat orang berpikir itu yang asli. Memang cara membedakan adalah kita harus memastikan bahwa yang menjualnya adalah yang resmi, kredibel memang pihak-pihak yang dari pabriknya atau dari distributor yang memiliki nama yang sudah terdaftar di Kemenkes, jangan sampai teman-teman melakukan jual beli di online yang tidak jelas,” tuturnya kepada Asumsi.co, Kamis (15/7/2021).

Dia menuturkan bahwa membedakan vitamin asli dan palsu harus dibedakan dari tanggal kadaluwarsa, karena produk asli biasanya memiliki jangka waktu hanya 1-2 tahun. Kemudian, label merek dari produk asli juga terlihat jelas dan terbaca berbeda dengan yang palsu sering kali cetakannya kurang meyakinkan.

“Biasanya harga juga teman-teman harus waspada, misalnya harga berada jauh di bawah harga edar misalnya 100 persen lebih murah itu teman-teman juga harus curiga dan pasti teman-teman lihat bentuk obatnya sesuai dengan produksinya, kadang suka beda warnanya dan tulisan di tabletnya,” paparnya.

Baca Juga: Anak Kos Hati-hati, Ini Dia Siklus Pelana Kuda Pada Covid-19 | Asumsi

Dilansir dari Mindful Family Medicine, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan ketika membeli vitamin atau obat-obatan melalui daring:

1.       Waspada membeli dari situs web yang menjual suplemen yang dipenuhi penjual pihak ketiga

Online shop adalah industri yang sangat besar sehingga tidak ada peraturan bagi mereka untuk mencegah produk palsu (palsu, kadaluwarsa, dicuri) dijual, dan bahkan ulasan palsu diunggah. Selain itu, bahkan jika Anda mendapatkan produk “asli”, Anda tidak mengetahui bagaimana penjual terkait penyimpanan dan pengangkutan.

2.       Perhatikan harganya.

Kita semua menyukai diskon, tetapi jika suplemen berharga setengah dari harga yang dicantumkan oleh pabrikan itu sendiri, mungkin ada alasannya. Sebagian besar penjual membeli suplemen dengan diskon 25-45 persen dari produsen, jadi ketika barang dijual dengan diskon 25-45 persen, itu bisa menjadi perhatian.

3.       Baca ulasannya.

Sebenarnya, ulasan bisa jadi rumit terkait vitamin atau obat-obatan. Vitamin mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk membuat perubahan pada kesehatan seseorang dan oleh karena itu mungkin saja mengonsumsi sesuatu yang palsu untuk sementara waktu tanpa diketahui oleh seseorang.

Share: Hati-Hati Vitamin Palsu di Online Shop, Ini Cara Membedakannya