Politik

Fenomena Kader Parpol Pendukung Jokowi Beralih ke Anies, Menguat Jelang Pilpres?

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Antara

Kader sejumlah partai pendukung Joko Widodo (Jokowi) mulai
mendukung Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024. Misalnya, mantan Wakil
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
Surya Tjandra dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Mohamad Taufik yang
dipecat Partai Gerindra.

Surya Tjandra

Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar menilai,
Surya Tjandra belum berseberangan dengan sikap partainya. Sebab, PSI saat ini
masih melakukan penjajakan, belum menyatakan sikap resmi mendukung calon
presiden (capres) tertentu. Dukungan Surya Tjandra bisa dipahami sebagai
aspirasi. Ia menganggap, dukungan Surya Tjandra merupakan hal lumrah untuk
mempengaruhi sikap resmi partainya.

Berdasarkan teori split ticket, pemilih membagi pilihannya
di antara beberapa pemilihan, seperti Pileg dan Pilpres. “Misalnya, (di
Pilpres) 2029, Golkar secara resmi mendukung Jokowi, tetapi para pemilih Golkar
banyak juga yang memilih Prabowo. Di Indonesia, kecenderungan itu juga sangat
banyak, karena memang logika pemilihan partai dengan (pemilihan) presiden juga
berbeda,” ujar Usep saat dihubungi Asumsi.co, Rabu (10.8/2022).

Senada, pengamat politik dari Universitas Padjajaran Idil
Akbar menilai, lumrah kader sejumlah partai pendukung Jokowi berseberangan
dengan partainya, karena mendukung Anies. Ia juga menganggap Surya Tjandra
tidak berseberangan dengan sikap partainya, karena PSI belum menyatakan sikap
resmi mendukung capres tertentu. “

“Itu masih dalam konteks pribadi. Kalau memang konteks
pribadi itu sudah dalam hal di mana partai sudah punya usungannya kepada siapa,
maka tentu saja secara etik dia harus keluar dari partainya. Kalau memang
partainya tidak mendukung capres sama yang dengan dukungan elit itu,” ujar
Idil.

Mohamad Taufik

Terkait Mohamad Taufik, kata Idil, mendukung Anies karena
kedekatan personal. Ketika masih di DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik mendukung
berbagai kebijakan Anies.

Sementara itu, Usep menilai, banyak faktor Mohamad Taufik
mendukung Anies. Misalnya, Mohamad Taufik kecewa dengan partainya, Gerindra.
“Bisa jadi, (juga) penilaian sendiri. (Namun,) Mohamad Taufik itu kan dikaitkan
dengan menjadi polemik. Yah, wajar mungkin dia sudah senjakala juga di
Gerindra, sehingga bisa ancang-ancang ke partai lain. Jadi, enggak banyak
risiko,” tutur Usep.

Menguat jelang Pilpres 2024?

Usep menganggap, fenomena kader sejumlah partai pendukung
Jokowi beralih mendukung Anies berpotensi menguat pada 2023 nanti. Dalam
dimensi politik yang tidak terlihat perbedaannya secara utuh, fenomena split
ticket akan semakin marak. Politik di Indonesia tidak dikotomis dan tidak
segmentatif. Tidak kentara perbedaan diametral antara satu capres dengan capres
lainnya.

Apalagi, koalisi partai politik (parpol) di Indonesia tidak
ada yang tetap. Bahkan, koalisi parpol di pusat dan daerah juga mungkin
berbeda.

“Sama-sama nasionalis, sama-sama juga mengusung soal
Pancasila, NKRI. Jadi, tidak ada diferensiasi yang signifikan. Itu biasanya,
antar partai juga sekarang tidak ada koalisi yang permanen,” ujar Usep.

Meski, kader sejumlah partai pendukung Jokowi beralih
mendukung Anies mungkin karena menilai adanya peluang besar untuk memenangkan
Pilpres 2024. Namun, kata Idil, masih akan ada debat panjang terkait apakah
parpol akan mengusung Anies atau tidak.

“Saya pikir masih kabur lah untuk konteks itu (semakin
banyak kader parpol pendukung Jokowi beralih mendukung Anies pada 2023 nanti).
Pertimbangan saya, Anies jelas bukan orang partai,” tutur Idil.

Menurut Idil, parpol tidak serta merta mau mendukung mereka
yang bukan kadernya. Disisi lain, kata dia, orientasi politik Anies juga akan
menjadi pertimbangan parpol jika ingin mengusungnya. “Apakah Anies berada di
tengah (moderat), kanan (konservatisme, tradisionalisme, hingga demokrasi
bernuansa agama), atau kiri (anarkisme hingga sosialisme), tetapi ini kan belum
jelas. Tetapi kan identifikasi selalu mengarah pada dia (Anies) posisinya ke
arah kanan. Terutama, dalam kelompok-kelompok Islam,” ucapnya.

Baca Juga

Share: Fenomena Kader Parpol Pendukung Jokowi Beralih ke Anies, Menguat Jelang Pilpres?