Isu Terkini

Cuitan Kontroversial Andi Arief, dari Surat Suara yang Sudah Tercoblos Sampai Jenderal Kardus

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Andi Arief, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu kerap kali jadi perhatian netizen berkat tingkahnya yang suka menyebar berita tidak sesuai fakta. Kabar bohong yang baru saja ia sebar adalah cerita tentang adanya tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu dan sudah tercoblos.

“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di tanjung priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar,” tulis Andi Arief di akun Twitter pribadinya yang kemudian dihapus keesokan harinya.

Meski sudah dihapus, netizen yang gerak cepat sudah kadung me-capture tweet yang menghebohkan itu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahkan membuat penelusuran terkait kabar yang disebar Andi Arief. Setelah dilakukan pengecekan langsung ke Kantor Pelayanan Utama Ditjen Bea dan Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, KPU pun memastikan bila kabar tersebut adalah hoaks.

Baca Juga: ‘Hoax’ Kontainer Berisi Surat Suara yang Dicoblos, Siapa Penebar Isu Itu?

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan kalau pihaknya juga melakukan pengecekan bahkan menjalin koordinasi dengan Cyber Crime Polri. KPU saat ini juga sudah diberi tahu soal akun-akun yang sebelumnya menyebarkan kabar surat suara tercoblos tersebut hilang.

“Yang menulis di tweet itu banyak dan sejak saat itu kami melakukan tracking, bekerja sama dengan Cyber Crime Mabes Polri. Kami sudah sampaikan. Kemudian disebutkanlah beberapa akun itu anonymous, tiba-tiba hilang gitu, ya,” kata Andi Arief di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Januari 2018.

Selain itu, KPU menelaah dampak dari peristiwa tersebut. Menurutnya, apabila isu tersebut tidak memiliki dampak, KPU tidak akan melakukan tindakan. Namun Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto mengatakan akan mengusut hoaks surat suara tercoblos.

Baca Juga: Makna Tantang Andi Arief Minta Satu Mata Jokowi untuk Novel Baswedan

“Semua yang ingin melakukan kekacauan dan gangguan terhadap pemilu pasti akan kita selesaikan,” kata Komjen Arief di Bareskrim Polri.

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) bahkan juga ikut mendorong aparat penegak hukum, terutama Kepolisian untuk mengusut tuntas isu 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos ini. Mulai dari sumber informasi pertama yang menyampaikan kabar tersebut, motif dari yang bersangkutan menyampaikan kabar itu, serta jika terdapat unsur pelanggaran dari perbuatan tersebut untuk secara adil dan profesional dilakukan penegakan hukum.

“Penegakan hukum menjadi penting, agar ada pembelajaran dan efek jera bagi semua pihak terhadap penyebaran informasi yang tidak benar, apalagi berkaitan dengan kontestasi pemilu,” demikian siaran pers dari Perludem yang diterima Asumsi.co pada Jumat, 4 Desember 2018.

Sebelum permasalahan 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos itu, Andi Arief sendiri sudah tercatat membuat cuitan menghebohkan beberapa kali. Berikut ini tweet-tweet Andi Arief yang juga pernah membuat heboh.

Jenderal Kardus dan Mahar Politik

Pada 8 Agustus 2018, Andi menuding calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebagai “jenderal kardus” karena lebih mementingkan uang dibanding perjuangan. Hal ini berkaitan dengan pilihan Prabowo yang jatuh kepada mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk jadi calon wakil presiden (cawapres). Bahkan, Andi Arief berani menyebut tentang adanya mahar total Rp1 triliun untuk PKS-PAN dari Sandiaga Uno supaya bisa jadi cawapres Prabowo.

Soal Mahar 500 M masing2 pada PAN dan PKS itu yang mwmbuat malam itu saya mentuit jendral kardus. Besar harapan saya dan partai Demokrat Prabowo mwmilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak.— andi arief (@AndiArief__) August 11, 2018

Prabowo Tidak Serius Nyapres

Pada 12 Oktober 2018, Andi Arief kembali mempertanyakan keseriusan calon presiden Prabowo Subianto mencalonkan diri di Pemilu Presiden 2019. Andi menyindir tidak ada cara ajaib untuk memenangkan Pilpres 2019. Andi lalu melanjutkan cuitannya dengan menulis tidak ada kemenangan yang akan mengejar orang malas.

Pilpres itu memilih Presiden, jadi kalau Pak Prabowo tidak mau keliling indonesia Aktif, gak ada rumus ajaib untuk menang. Kalau Pak Prabowo agak males2an, kan gak mungkin partai pendukungnya super aktif.— andi arief (@AndiArief__) October 12, 2018

Pasti banyak yang gak suka soal kriik saya atas males2an Pak Prabowo keliling aktif ke Indinesia ini. Tapi percayalah kalau direnungkan bagaimana mungkin kemenangan mengejar orang yang malas?— andi arief (@AndiArief__) October 12, 2018

Prabowo Ibarat Menikah dan Tertangkap Selingkuh

Tiga hari berselang setelah menyindir ketidakseriusan Prabowo di Pilpres 2019, Andi menyinggung koalisi partainya Demokrat dengan Gerindra dalam mengusung Prabowo. Ia mengibaratkan bahwa Demokrat ibarat istri setia, namun diselingkuhi jika meneruskan koalisi dengan Prabowo Subianto.

Meneruskan koalisi dengan Ptabowo ini bagi Demokrat Ibarat Istri setia meneruskan bahtera rumah tangga dimana suami yang baru menikah tertangkap selingkuh dan diam-diam punya istri muda yg mata duitan.— andi arief (@AndiArief__) August 15, 2018

Minta Jokowi Berikan Matanya Untuk Novel Baswedan

Satu hari jelang akhir tahun, cuitan kontroversi Andi kembali muncul. Kali ini politikus Demokrat itu menyindir ketidakjelasan Pemerintah dalam mengungkapkan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Andi menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) harusnya memberikan sebelah matanya sebagai pengganti untuk mata Novel yang rusak akibat air keras.

Kalau Jokowi berkeinginan memberi sebelah matanya Pada Novel Baswedan, mari kita bicara soal penculikan dan pembunuhan masa lalu. Kenapa mata Pak Jokowi? Karena percuma punya mata tapi tau mau melihat persoalan yg mudah ini untuk diselesaikan.— andi arief (@AndiArief__) December 30, 2018

Kalau masih ada yang yang berloar soal penculikan atau pebunuhan masa lalu, sebaiknya besok pagi lihat mata Novel Baswedan. Tanyakan pada aebelah matanya, Jokowi ngapain aja?— andi arief (@AndiArief__) December 30, 2018

Tuding PDI-P Dalang Perusak Baliho Demokrat

Terkait perusakan baliho Demokrat di Pekanbaru, kepolisian telah mengamankan satu orang terduga pelaku pengrusakan baliho Partai Demokrat di Pekanbaru Riau. Melalui cuitannya, Andi mengatakan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP.

Kalau masih ada yang yang berloar soal penculikan atau pebunuhan masa lalu, sebaiknya besok pagi lihat mata Novel Baswedan. Tanyakan pada aebelah matanya, Jokowi ngapain aja?— andi arief (@AndiArief__) December 30, 2018

Share: Cuitan Kontroversial Andi Arief, dari Surat Suara yang Sudah Tercoblos Sampai Jenderal Kardus