Isu Terkini

Bukan Cuma “Prank” Masker, Ini Deretan Kasus Turis Asing di Bali

Irfan — Asumsi.co

featured image
Pexels/Khairul Leon

Pariwisata Bali kembali dicoreng oleh ulah turis bandel yang ngelunjak. Kali ini melibatkan seorang content creator Amerika kelahiran Taiwan, Josh Paler Lin. Demi konten, dia bersama teman perempuannya – belakangan diketahui bernama Lisa – menipu petugas dengan menggambar wajah mereka sehingga seolah-olah menggunakan masker.

Ketengilan keduanya beredar luas lewat video yang mereka lakukan sendiri. Tak perlu waktu lama, video ini lantas mendapat respons negatif, utamanya dari warganet Indonesia. Menurut warganet, kelakuan Youtuber dengan 3,4 juta subscriber ini membahayakan masyarakat Bali, mengingat Indonesia – sama seperti negara-negara lainnya – sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.

Tapi, memang bukan kali ini kelakuan turis asing bikin gedek. Beberapa melakukannya demi sebuah candaan, sebagian lagi melakukan tindakan yang sudah mengarah kriminal.

Baca juga: Viral Warga Bali Diusir dari Pantai Sanur, Memangnya Pantai Boleh Diprivatisasi?

Enggak perlu deh merunut setahun atau dua tahun belakang. Penelusuran Asumsi.co memperlihatkan kalau perilaku tidak sopan turis asing di Bali sudah seperti konsumsi sehari-hari. Ada saja berita tentang ini semudah kamu mengetik kata “bule” dan “Bali” di mesin pencari.

Polahnya beragam, dari yang tidak menghormati adat masyarakat Bali, kepepet habis duit sampai mencuri, penganiayaan hingga yang kriminal banget: pembunuhan.

Tak Menghormati Adat Bali

Belum lama ini beredar video yang memperlihatkan seorang turis asing ras Kaukasian yang memungut makanan dari sesajian umat Hindu Bali. Turis dengan tas warna hitam itu tak hanya memungut, tetapi juga memakannya. Padahal, jangankan diambil, mengutip laman sajiansedap.grid.id, dilangkahi saja sudah sesuatu yang tidak sopan untuk masyarakat Bali.

Perilaku tidak sopan pada adat masyarakat juga pernah terjadi pada 2014. Saat itu, seorang turis asal Australia mengencingi pura di salah satu toko yang ada di Bali. Ketika ditegur, alih-alih minta maaf, turis ini malah menghajar orang lokal yang mengingatkannya.

Ugal-ugalan

Pada Januari 2021, beredar video yang memperlihatkan aksi ugal-ugalan turis asing di Bali. Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut, tampak beberapa turis sedang menaiki motor. Namun, turis tersebut bukannya mengendarai di jalan, melainkan di bibir pantai, bahkan dengan serampangan.

Seorang pria berbaju abu-abu pun menghampiri untuk mengingatkan turis bandel ini. Hanya saja, turis tersebut tampaknya enggan mematuhi, sampai orang tersebut emosi dan mendorong sang bule hingga jatuh ke air. Sayangnya tak hanya turis itu saja yang ugal-ugalan dengan motor di bibir pantai. Tepat di belakangnya, ada beberapa turis asing lain yang menyusul.

Baca juga: Pemerintah Malta akan Berikan Uang untuk Wisatawan, Tertarik?


Sebulan sebelumnya, ada sebuah video yang memperlihatkan sepasang turis asing mengendarai sepeda motor dan menceburkan diri ke laut. Video itu diketahui diambil di Pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, Bali. Terlihat dua WNA berboncengan mengendarai sepeda motor Honda C70 berwarna kuning. Kemudian, mereka melaju menuju laut, melewati pelabuhan, lalu menceburkan diri. Tampak juga aksi itu direkam oleh drone.

Mencuri dan Memalak

Kalau hendak berlibur, pastikan uang di sakumu cukup. Karena tindakan yang dilakukan oleh seorang turis Prancis, Selasa (20/4/2021) lalu bukan untuk dicontoh. Diduga sedang mabuk, dia menggasak sebuah laptop di homestay Jimbaran. Selain mencuri, pelaku melakukan pengerusakan sejumlah properti homestay, di antaranya televisi, perabot rumah tangga dan beberapa barang antik dengan total kerugian sebesar Rp50 juta.

Kalau turis Prancis ini mencuri laptop, maka hanya beda sehari dengan seorang turis Rusia yang nekat mencuri lima buah helm di Badung, pada Senin (19/4/2021). Namun, sebelum ditangkap, dia masih sempat mengembalikan barang curiannya ke keamanan vila.

Lalu pada 6 April 2021 lalu, pria India berkebangsaan Amerika, Pradeep Kumar (51), memalak warga lokal untuk bisa makan. Ketika diamankan petugas, dia bahkan tidak membawa paspor.

Kekerasan Pada Perempuan

Ini juga kejadian baru. Pada Senin (19/4/2021), seorang turis Swedia bernama David (44) dilaporkan atas penganiayaan pada seorang perempuan berinisal AP (29). Peristiwa ini terjadi di sebuah vila di kawasan Sanur, Denpasar, Bali pada Senin 22 Maret 2021 malam.

Baca juga: Etik Juwita: Banyak Pekerja Migran Sebetulnya Berbakat Seni, tetapi Mereka Terjebak Kemiskinan 

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku menganiaya AP. karena merasa tidak senang diminta membayar jasa yang diberikan AP. Kebangetannya, David bukan hanya memukul AP di muka dengan tangan kosong tetapi juga mencekik, menondongkan pisau, dan pistol.

Pada 29 Maret 2021 juga ramai video bule menampar terapis karena terapis tersebut menolak diajak berhubungan badan. Karena tidak bisa memuaskan keinginannya, turis yang tidak diketahui asalnya ini dengan arogan mengusir si terapis.

Pencabulan

Pada 2020, seorang turis berkebangsaan Prancis, Emanuel Alain Pascal Mailet (53), ditangkap karena mencabuli anak temannya – yang juga warga negara Prancis –  dengan pasangan orang Indonesia. Anak ini, saat itu masih berusia 10 tahun.

Mailet lantas diproses hukum dan vonisnya baru jatuh pada 8 April 2021 lalu. Dia diganjar hukuman delapan tahun penjara, lebih rendah dari tuntutan jaksa, selama 12 tahun penjara.

Membunuh

Pada Agustus 2016, sepasang turis asing yakni Sara Connor (45), warga Australia dan David Taylor (34) warga Inggris melakukan pembunuhan terhadap seorang polisi bernama Wayan Sudarsa. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.45 Wita di Pantai Legian, depan Hotel Pullman, Jalan Pantai Kuta, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Pembunuhan tersebut dilakukan saat keduanya tengah mabuk. Kapolresta Denpasar, yang saat itu dijabat oleh Kombes Pol Hadi Purnomo, dalam pernyataan yang dikutip TribunBatam.id menyebut kalau kedua pasangan ini sempat bertengkar dengan Sudarsa. Sebabnya, Sara kehilangan tas dan ketika ia menanyakan tasnya ke Sudarsa, polisi itu mengaku tidak tahu.

David yang sedang mabuk lantas menyebut Sudarsa polisi gadungan dan menggeledah saku Sudarsa. Tak terima digeledah Sudarsa marah dan perkelahian pun terjadi. Sudarsa lantas dipukul oleh botol yang menyebabkan 19 luka.

Pada Februari 2021 lalu David bebas setelah mendekam di Lapas Kerobokan selama enam tahun. Pasangannya, Sara bebas lebih dulu karena divonis empat tahun.

Kasus heboh lainnya adalah penemuan mayat warga Amerika, Sheila Ann von Wiese-Mack (62), dalam sebuah koper pada 2014. Ironisnya, Wiese meninggal dibunuh oleh puterinya sendiri, Heater Lois Mack dan kekasih putrinya, Tommy Schaefer.

Mereka melakukan penganiayaan terhadap Sheila. Setelah puas menganiaya dan Sheila tewas, tubuh Sheila dimasukkan dalam koper, lalu di tempatkan di dalam bagasi taksi yang tidak diambil-ambil. Mereka akhirnya dibekuk, tak berselang lama, usai ditemukannya koper abu-abu tersebut.

Berlibur tentu mengasyikan dan silakan datang ke Indonesia. Tapi tolong berliburlah dengan sopan dan respect pada lokal!

Share: Bukan Cuma “Prank” Masker, Ini Deretan Kasus Turis Asing di Bali