Bisnis

4.500 Produsen Tempe Tahu Mogok Imbas Harga Kedelai Naik

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Antara Foto

Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta berencana mogok produksi dan berjualan imbas kenaikan harga kedelai. 

Puskopti ingin mogok produksi dan berjualan pada 21 hingga 23 Februari mendatang. 

Mogok Produksi: Ketua Puskopti DKI Jakarta Sutaryo mengatakan aksi mogok bakal diikuti sekitar 4.500 produsen tempe dan tahu. 

“Tuntutannya pertama stabilitas harga, kedua turunkan harga. Karena dengan harga tinggi, pembeli tempe dan tahu lemah (daya beli),” kata Sutaryo 

Imbas Harga Kedelai: Rencana mogok produksi merupakan bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai yang kini mencapai Rp11.300,00 per kilogram. 

Sejauh ini, produsen sudah menaikkan harga tempe dan tahu sebesar Rp20 persen. Harga tempe dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per papan, sementara tahu naik menjadi Rp40 ribu dari Rp35 ribu. 

Meski sudah menaikkan harga, para produsen tetap ingin mogok produksi agar pemerintah serius menyikapi hal ini. Terlebih tiap tahun kerap terjadi. 

“Biar Pemerintah memikirkan, jangan sampai setiap tahun terjadi terus seperti ini dengan hal yang sama. Pertanyaan perajin ini masa Pemerintah tidak bisa menangani, masa terus-menerus terjadi,” tutur Sutaryo. 

Ganti Kacang Koro: Terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan kacang koro pedang bisa jadi pengganti kedelai bahan baku tempe dan tahu. 

Hal ini akan terjadi jika Gabungan Koperasi Produsen Tempe-Tahu Indonesia (Gakoptindo) mau menyerap kacang koro pedang hasil produksi para petani.

“Salah satu komoditas yang dapat dijadikan sebagai substitusi adalah kacang koro pedang,” ucap Teten. 

“Kalau Gapoktindo mau menyerap kacang koro produk petani, pasti petani juga akan bergairah meningkatkan produksinya,” tambahnya. 

Buka Lahan Baru: Teten mengatakan bahwa kacang koro pedang bisa menjadi alternatif penunjang ketahanan pangan di Indonesia. 

Per satu hektare (ha) laha, komoditas tersebut dapat memproduksi lima ton. Jika ingin memproduksi satu juta ton, lanjutnya, maka hanya butuh 200-250 ribu ha. 

Pada tahun ini, Teten menargetkan 100 ha lahan digunakan untuk menanam kacang koro pedang. Pada 2023, bakal diperluas karena di Sumedang memiliki potensi lahan hampir 1.000 ha.

“Kementerian Koperasi dan UKM tengah bekerja sama dengan para petani dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengembangkan pilot project (proyek percobaan) budi daya kacang koro pedang yang telah dimulai sejak akhir Januari 2022 lalu,” ungkap Teten. (alg)

Baca juga:

Bank BNI akan Buka Cabang di Metaverse

Ribuan Buruh Demo Tolak Aturan Jaminan Hari Tua

Sosialisasikan Kemudahan Belanja Saham, Kaesang Promosikan Aplikasi Saham Rakyat

Share: 4.500 Produsen Tempe Tahu Mogok Imbas Harga Kedelai Naik