Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkritik rencana anggaran untuk pembangunan Istana Negara di ibu kota baru.
Menurutnya, angka Rp2 triliun terlalu besar jika hanya dipakai untuk membangun istana negara baru.
Tak masuk akal: Ridwan Kamil menganggap anggaran Rp2 triliun yang disiapkan untuk membangun istana negara di ibu kota baru tidak masuk akal.
Orang yang akrab disapa Emil itu menyebut uang yang dianggarkan terlalu berlebihan.
“Bayangkan saja untuk Istana Negara enggak masuk akal membelanjakan Rp2 triliun hanya untuk satu fungsi bangunan, sangat berlebihan. Mahal sekali,” kata dia dalam acara Pro Talk bertajuk Arsitektur sebagai Artefak Peradaban dalam Prespektif Istana Negara pada Rabu lalu (9/2//2022).
Total anggaran: Presiden Jokowi menyebut anggaran untuk dipakai dalam proyek pemindahan ibu kota baru mencapai Rp501 triliun.
Dia menyampaikan itu saat hadir dalam acara forum investasi dengan pebisnis Uni Emirat Arab di Dubai pada 4 November 2021 lalu.
Mayoritas Hutan: Luas ibu kota negara: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso lahan ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur seluas 256 ribu hektare.
Soeharso mengklaim hanya 20 persen dari 256 ribu hektare lahan yang akan dikembangkan untuk proyek pembangunan. Sisanya, yakni 80 persen akan dibiarkan menjadi hutan.
“Dan 80 persen akan dibiarkan menjadi hutan sehingga wilayah IKN adalah wilayah yang menjadi forest city atau kota hutan,” kata Soeharso. (alg)
Baca juga:
Tanda Tangan Petisi Online Tolak Ibu Kota Baru Tembus 25 Ribu
Kantor Pemuda Pancasila Bakal Ikut Pindah ke Ibu Kota Baru
Sosialisasikan Kemudahan Belanja Saham, Kaesang Promosikan Aplikasi Saham Rakyat