Luar Jawa

Ratusan Benda Pusaka Kerajaan Bone Hilang Dicuri Maling

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA/HO- Arsip Kemdikbud.go.id

Benda pusaka di Museum La Pawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan diduga dicuri oleh maling. Ratusan benda pusaka yang dicuri merupakan peninggalan Kerajaan Bone.

“Barang-barang yang hilang itu 95 persen. Kejadian diperkirakan pada Sabtu (15/1/2022) malam, karena staf museum saat itu masih berkantor pada Sabtu, dan pulang 17.30 WITA sore,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Bone Andi Ansar Amal, dikutip dari Antara, Selasa (18/1/2022).

Kronologi: Kala itu, ketika pegawai museum masuk kantor, mereka tersadar sejumlah barang atau tempat penyimpanan barang pusaka sudah kosong tak bersisa. Bahkan, pintu kepala bagian depan dan belakang museum juga dirusak, serta dicungkil menggunakan alat.

Kejadian pencurian ini sudah dilaporkan ke Polres Bone.

Benda yang dicuri: Menurut keterangan, benda-benda yang dicuri yakni uang kuno dari berbagai macam jenis hingga lemari sebagai tempat penyimpanan uang tersebut juga ikut diangkut maling.

“Termasuk ada duplikat rambutnya Raja Bone, Arung Palakka, stempel kerajaan, kemudian beberapa benda tajam (pusaka) lainnya,” ucap Andi Ansar.

Kerugian tak bisa ditaksir: Andi Ansar mengatakan belum bisa menaksir kerugiannya. Pasalnya benda sejarah yang dimiliki tidak bisa ditaksir dengan nilai uang, melainkan nilai peninggalan yang tentunya tak ternilai.

Dugaan pelaku: Usai ditanyakan siapa yang dicurigai atas pencurian tersebut, pihak pelapor menduga orang yang pernah tinggal di belakang museum setempat lah yang mengeksekusi pencurian barang pusaka itu.

“Di sana tidak ada satpam. Dulu memang, sejak puluhan tahun ada orang tinggal di belakang. Tapi, satu minggu sebelum kejadian mereka tinggalkan. Kami panggil bersangkutan supaya mengosongkan lokasi waktu itu, karena penertiban aset,” ungkapnya.

Pasalnya, ada saksi mata yang melihat langsung dugaan dari pelapor. Sehingga, polisi segera mencari pelaku atas keterangan para saksi usai kejadian.

Proses olah TKP: Kasat Reskrim Polres Bone AKP Benny Pornika mengatakan pihaknya tengah menjalankan proses pencarian melalui olah tempat kejadian perkara guna memastikan kasus pencurian benda bersejarah itu dicuri atau tidak, termasuk mengumpulkan saksi-saksinya.

“Ini masih dalam proses analisa dan penyelidikan tim,” ujar AKP Benny Pornika.

Di sisi lain, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Tim Polres Bone atas dugaan pencurian tersebut.

“Saya sudah telepon kapolres, itu masih dicek anggota Reskrim Polres Bone, apakah benar ada kasus pencurian. Selanjutnya, kalau memang ada laporan akan segera dilakukan penyelidikan,” lanjutnya.

Museum La Pawawoi: Sebagai informasi, nama Museum La Pawawoi berasal dari nama seorang Raja Bone Ke-31 yang telah mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional yakni La Pawawoi Karaeng Sigeri.  Sejarah museum tersebut awalnya berupa bekas Istana Andi Mappanyukki Raja Bone Ke-32 yang didirikan pada 5 Januari 1971 oleh Bupati Bone, H Suaib.

Diketahui, jumlah koleksi dalam museum tersebut kurang lebih 331 benda pusaka. Benda-bendanya meliputi peralatan dapur, pakaian adat, koin, dan senjata, termasuk koleksi keramik yang sebagian besar dari peralatan makan para Raja Bone.

Tidak hanya itu, museum ini juga memiliki koleksi stempel Kerajaan Bone dan miniatur perahu Pinisi, termasuk silsilah Kerajaan Bone dari awal hingga akhir. (zal)

Baca Juga:

Ironi Lokananta, Sentra Musik Nusantara yang Kini Buka Sewa Lahan

Penemuan Rel Trem di Jakarta: Warisan Abad 19, Sistem Kereta Tertua

Arkeolog Temukan Kapal Van Der Wijck yang Tenggelam Tahun 1936

Share: Ratusan Benda Pusaka Kerajaan Bone Hilang Dicuri Maling